by
Rhanie
- Sabtu, Desember 17, 2016
by
Rhanie
- Jumat, Desember 16, 2016
by
Rhanie
- Selasa, Desember 13, 2016
Isi pikiran saat ini
by
Rhanie
- Kamis, Desember 08, 2016
Jakarta, 09 Desember 2016
Acak-acakan.
Kusut.
Berantakan.
Pusing.
Banyak planning penting.
Belum ada yang mulai dijalankan.
Belum ada yang direalisasikan.
Sedangkan waktu terus berjalan.
Acak-acakan.
Kusut.
Berantakan.
Pusing.
Banyak planning penting.
Belum ada yang mulai dijalankan.
Belum ada yang direalisasikan.
Sedangkan waktu terus berjalan.
Berbicara tentang penerimaan
by
Rhanie
- Kamis, Desember 08, 2016
"Jadi, apa yang kamu ga suka dari aku?"
"Engga ada. Aku suka semuanya. Sifat kamu, fisik kamu"
"Masa engga ada yang kamu ga suka dari aku sih? Pasti ada"
"Ga ada"
"Hmm...."
"Oh, kamu itu kadang egois. Tapi, gpp. aku bisa menerimanya kok. Walaupun kamu egois, aku tetap suka semuanya"
Kata orang,
Cinta itu menerima.
Iya, menerima apapun.
Menerima segala kurangnya.
Menerima segala lebihnya.
Menerima buruknya.
Menerima baiknya.
Menerima menyebalkannya.
Menerima menyenangkannya.
Tapi,
Untuk segala hal yang buruk,
Untuk segala hal yang kurang,
Untuk segala hal yang menyebalkan,
Tidak semua orang (bersedia) menerimanya.
Dan jika ada yang bersedia menerima mu seperti itu (harusnya) kamu pertahankan.
by
Rhanie
- Selasa, Desember 06, 2016
Reposted "Jatuh cinta itu"
by
Rhanie
- Selasa, Desember 06, 2016
Ketika jatuh cinta, banyak hal yang harus kamu lakukan.
1. Jatuh cinta pada dirinya
Yang paling pertama kamu harus kamu cintai adalah dirinya. Jatuh cinta pada dirinya artinya berusaha mengenal dirinya dan mencintai setiap inchi dari dirinya. Orang menyebutnya mencintai apa adanya, tentang cakep atau tidak, baik atau buruk, cuek atau posesif. Ya, jatuh cinta pada dirinya adalah bentuk penerimaanmu padanya. Tentang menyesuaikan dan memahami dirinya. Janganlah jatuh cinta, tapi kemudian di tengah jalan kamu protes dengan sifatnya yang sudah kamu kenal sejak dahulu.
2. Jatuh cinta pada dunianya
Sudah merasa cukup untuk jatuh cinta pada orangnya? Sepertinya kamu hanya sepertiga jatuh cinta. Setelah jatuh cinta pada dirinya, kamu juga harus melewati tahap mengenal dunianya. Dunianya ini berkaitan dengan keasikan dia, aktivitas, teman-teman dan semua yang ada di sekitarnya. Tak Cuma memahami orangnya, tapi kamu juga perlu memahami keasikannya. Di saat jatuh cinta, jika kamu melarang dia untuk asik dengan dunianya, berteman dengan sahabat-sahabatnya dan tak mau ditinggal dalam kesibukannya, maka kamu tak mencintai dirinya. Jangan jatuh cinta sambil membuat pagar atas apa yang kamu cintai. Biarkanlah dia berkembang, layaknya dirimu berkembang. Perkembangan itu akan membuat masing-masing belajar bagaimana beradaptasi satu sama lain. Pahamilah dunianya dan kamu akan semakin dicintai olehnya.
3. Jatuh cinta pada keluarganya
Sudah hebatkah dirimu mencintai dirinya dan dunianya? Maka cintailah keluarganya. Jika seserius itu perasaanmu, maka jatuh cinta tak hanya pada satu orang, tapi juga pada orang-orang yang dicintainya. Jika benar dalam cintamu, maka tujuan akhirmu adalah mendapatkan doa dari orang-orang yang dicintainya. Maka jika kamu membuat dia semakin jauh dari keluarganya ketika kalian jatuh cinta, maka itu adalah cinta yang tidak baik.
source : http://maafbercanda.com
1. Jatuh cinta pada dirinya
Yang paling pertama kamu harus kamu cintai adalah dirinya. Jatuh cinta pada dirinya artinya berusaha mengenal dirinya dan mencintai setiap inchi dari dirinya. Orang menyebutnya mencintai apa adanya, tentang cakep atau tidak, baik atau buruk, cuek atau posesif. Ya, jatuh cinta pada dirinya adalah bentuk penerimaanmu padanya. Tentang menyesuaikan dan memahami dirinya. Janganlah jatuh cinta, tapi kemudian di tengah jalan kamu protes dengan sifatnya yang sudah kamu kenal sejak dahulu.
2. Jatuh cinta pada dunianya
Sudah merasa cukup untuk jatuh cinta pada orangnya? Sepertinya kamu hanya sepertiga jatuh cinta. Setelah jatuh cinta pada dirinya, kamu juga harus melewati tahap mengenal dunianya. Dunianya ini berkaitan dengan keasikan dia, aktivitas, teman-teman dan semua yang ada di sekitarnya. Tak Cuma memahami orangnya, tapi kamu juga perlu memahami keasikannya. Di saat jatuh cinta, jika kamu melarang dia untuk asik dengan dunianya, berteman dengan sahabat-sahabatnya dan tak mau ditinggal dalam kesibukannya, maka kamu tak mencintai dirinya. Jangan jatuh cinta sambil membuat pagar atas apa yang kamu cintai. Biarkanlah dia berkembang, layaknya dirimu berkembang. Perkembangan itu akan membuat masing-masing belajar bagaimana beradaptasi satu sama lain. Pahamilah dunianya dan kamu akan semakin dicintai olehnya.
3. Jatuh cinta pada keluarganya
Sudah hebatkah dirimu mencintai dirinya dan dunianya? Maka cintailah keluarganya. Jika seserius itu perasaanmu, maka jatuh cinta tak hanya pada satu orang, tapi juga pada orang-orang yang dicintainya. Jika benar dalam cintamu, maka tujuan akhirmu adalah mendapatkan doa dari orang-orang yang dicintainya. Maka jika kamu membuat dia semakin jauh dari keluarganya ketika kalian jatuh cinta, maka itu adalah cinta yang tidak baik.
source : http://maafbercanda.com
Saya sedang berusaha bukan berleha-leha
by
Rhanie
- Sabtu, Desember 03, 2016
Malam minggu, 3 Desember 2016
"Mi, binggung nih. Mending pake kerudungan warna ini atau itu?"
"Udah pink aja sesekali"
"Hmm.. Oke deh"
Dengan mood yang antusias saya pun berangkat..
"Mas, agak ngebut aja yah. Soalnya saya ga mau telat dan keliatannya mau hujan juga nih"
"Oke, siap mbak. Asal engga kaget aja ya"
Tidak jauh dari rumah kemudian, rintik-rintik hujan mulai bermunculan..
"Mbak, ini mau neduh dulu atau gimana?"
"Oh ga usah mas, cuma rintik aja kok"
Dengan kecepatan yang lumayan kenceng dan saya tau si abang ojek pun sudah sangat berusaha untuk ngebut agar saya tidak terlambat sampai dan tidak kehujanan tapi namanya juga sudah mulai rintik hujan setiap orang yang berkendaraan roda dua juga berlomba-lomba untuk memacu kecepatannya agar tidak kehujanan ditambah dengan kemacetan mulai bermunculan.
"Mbak ini mulai agak deres"
"Ada jas hujan engga mas?"
"Waduh mbak, saya lupa bawa. Teduh dulu aja ya di pom bensin"
"Iya boleh mas"
Tidak sampai 5 menit setelah berteduh,
"Mas, ini udah agak redaan lanjut aja yah"
"Ok mbak"
Tidak jauh dari pom bensin tadi, hujan kembali agak deras.
"Mbak, hujan lagi. Teduh lagi aja ya"
"Iya"
Tidak sampai 5 menit,
"Mas udah mendingan nih. Tinggal rintik aja"
"Hujannya ngeledek nih mbak, tadi agak deres ini udah rintik lagi. Lewat kartini aja ya mbak. Biasa lancar.."
"Oh iya mas, boleh"
Dan, ketika ada di daerah kartini tiba-tiba hujan deras sederasnya..
"Mbak, berhenti neduh lagi yah"
"Iya mas, ini deres banget"
"Wah, ini sih bakalan lama mbak. Hujan angin juga. Untung sekitar daerah sini ada tempat buat berteduh"
Saya melihat di sebrang jalan sana, para pengendara roda dua yang sudah menggunakan jas hujan pun ikut berteduh karena hujan saat itu memang sangat deras ditambah dengan angin yang kadang kenceng juga.
Badan saya sudah kedinginan dan saya cuma terdiam mendengarkan si abang ojek berbicara.
Baju basah,
Jaket basah,
Jeans basah,
Kerudungan basah,
dan Sepatu juga basah....
Melihat sinyal di hp juga hilang-hilangan ini membuat saya tak bisa berkutik..
*Tiba-tiba muncul chat dari mami saya*
"Kak, dmn? Hujan? Udah ketemu sama Dae*g?
"Iya, hujan ni mi"
"Kalo hujan neduh dulu aja."
"Iya mi"
Setengah jam kemudian..
"Mbak, tadi kan katanya buru-buru yah. Ini uang nya saya ganti cash aja. Nanti kalo ada taxi lewat saya bantu stop deh"
"Boleh-boleh mas"
Beberapa taxi pun lewat dan semuanya full dengan penumpang di dalamnya..
Mencoba alternatif goc*r tapi tak ada yang mau mengambil orderan.
Alhasil, saya cuma bisa kembali berteduh.
45 Menit kemudian..
"Mas, lanjut jalan aja deh ya"
"Lhoh mbak, ini kan masih hujan."
"Udah ga terlalu deras juga kyknya mas. Gpp kok mas"
"Oh, yasudah kalo gitu mbak"
Disepanjang jalan,Para pengemudi roda dua juga ada yang menerobos hujan dengan jas hujan mereka masing-masing..
Sedangkan saya?
Sama-sama ikut menerobos hujan tanpa jas hujan..
Sesekali, terlihat orang-orang yang sedang berteduh melihat saya tanpa jas hujan.
Orang berkendara roda dua pun melakukan hal yang sama. Ada yang tersenyum meledek melihat saya tanpa jas hujan sedangkan dia memakai jas hujan..
"Wah mbak, banjir nih. Lumayan dalem juga. Kakinya di angkat aja mbak biar ga kebanjiran"
"Hujannya deres juga sih tadi, pantes aja banjir sedalam ini"
Akhirnya tiba juga distasiun,
"Mbak maaf ya, ga pake jas hujan udah gitu jadi telat nih gara-gara neduh terus. Jadi kehujanan basah gitu"
"Iya, gpp mas. Makasih banyak ya mas"
Setibanya di stasiun, saya langsung mencari Dia..
Iya, ketemu..
Tapi disepanjang pertemuan kami, saya didiamkan..
Mungkin dia cape menunggu saya yang datangnya sangat lama, saya yang ada di jalanan yang sedang kehujanan, kebasahan dan sedang berusaha untuk segera tiba dan menemui nya.
Kemudian saya ke toilet membersihkan baju dan jeans saya yang terkena cipratan banjir di jalan tadi.
Selesai membersihkan, saya kembali menemui Dia dan ternyata tidak ada.
"Maaf mas, liat mas-mas yang pake jaket biru disamping saya tadi engga?"
"Oh, udah naik kereta mbak"
"Naik kereta? Kereta yang barusan?"
"Iya yang barusan banget"
"Oh,makasih ya mas"
Terima kasih sudah mamatahkan semua usaha dan mood saya hari ini.
Terima kasih sudah mau meluangkan waktunya untuk menunggu saya nekad menerobos hujan dan kemudian kamu naik kereta.
Terima Kasih :)
Selamat malam mingguan para pembaca, Have a great weekend!
"Mi, binggung nih. Mending pake kerudungan warna ini atau itu?"
"Udah pink aja sesekali"
"Hmm.. Oke deh"
Dengan mood yang antusias saya pun berangkat..
"Mas, agak ngebut aja yah. Soalnya saya ga mau telat dan keliatannya mau hujan juga nih"
"Oke, siap mbak. Asal engga kaget aja ya"
Tidak jauh dari rumah kemudian, rintik-rintik hujan mulai bermunculan..
"Mbak, ini mau neduh dulu atau gimana?"
"Oh ga usah mas, cuma rintik aja kok"
Dengan kecepatan yang lumayan kenceng dan saya tau si abang ojek pun sudah sangat berusaha untuk ngebut agar saya tidak terlambat sampai dan tidak kehujanan tapi namanya juga sudah mulai rintik hujan setiap orang yang berkendaraan roda dua juga berlomba-lomba untuk memacu kecepatannya agar tidak kehujanan ditambah dengan kemacetan mulai bermunculan.
"Mbak ini mulai agak deres"
"Ada jas hujan engga mas?"
"Waduh mbak, saya lupa bawa. Teduh dulu aja ya di pom bensin"
"Iya boleh mas"
Tidak sampai 5 menit setelah berteduh,
"Mas, ini udah agak redaan lanjut aja yah"
"Ok mbak"
Tidak jauh dari pom bensin tadi, hujan kembali agak deras.
"Mbak, hujan lagi. Teduh lagi aja ya"
"Iya"
Tidak sampai 5 menit,
"Mas udah mendingan nih. Tinggal rintik aja"
"Hujannya ngeledek nih mbak, tadi agak deres ini udah rintik lagi. Lewat kartini aja ya mbak. Biasa lancar.."
"Oh iya mas, boleh"
Dan, ketika ada di daerah kartini tiba-tiba hujan deras sederasnya..
"Mbak, berhenti neduh lagi yah"
"Iya mas, ini deres banget"
"Wah, ini sih bakalan lama mbak. Hujan angin juga. Untung sekitar daerah sini ada tempat buat berteduh"
Saya melihat di sebrang jalan sana, para pengendara roda dua yang sudah menggunakan jas hujan pun ikut berteduh karena hujan saat itu memang sangat deras ditambah dengan angin yang kadang kenceng juga.
Badan saya sudah kedinginan dan saya cuma terdiam mendengarkan si abang ojek berbicara.
Baju basah,
Jaket basah,
Jeans basah,
Kerudungan basah,
dan Sepatu juga basah....
Melihat sinyal di hp juga hilang-hilangan ini membuat saya tak bisa berkutik..
*Tiba-tiba muncul chat dari mami saya*
"Kak, dmn? Hujan? Udah ketemu sama Dae*g?
"Iya, hujan ni mi"
"Kalo hujan neduh dulu aja."
"Iya mi"
Setengah jam kemudian..
"Mbak, tadi kan katanya buru-buru yah. Ini uang nya saya ganti cash aja. Nanti kalo ada taxi lewat saya bantu stop deh"
"Boleh-boleh mas"
Beberapa taxi pun lewat dan semuanya full dengan penumpang di dalamnya..
Mencoba alternatif goc*r tapi tak ada yang mau mengambil orderan.
Alhasil, saya cuma bisa kembali berteduh.
45 Menit kemudian..
"Mas, lanjut jalan aja deh ya"
"Lhoh mbak, ini kan masih hujan."
"Udah ga terlalu deras juga kyknya mas. Gpp kok mas"
"Oh, yasudah kalo gitu mbak"
Disepanjang jalan,Para pengemudi roda dua juga ada yang menerobos hujan dengan jas hujan mereka masing-masing..
Sedangkan saya?
Sama-sama ikut menerobos hujan tanpa jas hujan..
Sesekali, terlihat orang-orang yang sedang berteduh melihat saya tanpa jas hujan.
Orang berkendara roda dua pun melakukan hal yang sama. Ada yang tersenyum meledek melihat saya tanpa jas hujan sedangkan dia memakai jas hujan..
"Wah mbak, banjir nih. Lumayan dalem juga. Kakinya di angkat aja mbak biar ga kebanjiran"
"Hujannya deres juga sih tadi, pantes aja banjir sedalam ini"
Akhirnya tiba juga distasiun,
"Mbak maaf ya, ga pake jas hujan udah gitu jadi telat nih gara-gara neduh terus. Jadi kehujanan basah gitu"
"Iya, gpp mas. Makasih banyak ya mas"
Setibanya di stasiun, saya langsung mencari Dia..
Iya, ketemu..
Tapi disepanjang pertemuan kami, saya didiamkan..
Mungkin dia cape menunggu saya yang datangnya sangat lama, saya yang ada di jalanan yang sedang kehujanan, kebasahan dan sedang berusaha untuk segera tiba dan menemui nya.
Kemudian saya ke toilet membersihkan baju dan jeans saya yang terkena cipratan banjir di jalan tadi.
Selesai membersihkan, saya kembali menemui Dia dan ternyata tidak ada.
"Maaf mas, liat mas-mas yang pake jaket biru disamping saya tadi engga?"
"Oh, udah naik kereta mbak"
"Naik kereta? Kereta yang barusan?"
"Iya yang barusan banget"
"Oh,makasih ya mas"
Terima kasih sudah mamatahkan semua usaha dan mood saya hari ini.
Terima kasih sudah mau meluangkan waktunya untuk menunggu saya nekad menerobos hujan dan kemudian kamu naik kereta.
Terima Kasih :)
Selamat malam mingguan para pembaca, Have a great weekend!
Sebelum menyalahkan orang lain, introspeksi diri itu perlu
by
Rhanie
- Sabtu, Desember 03, 2016
"Saya sudah kasi semuanya buat dia. Perhatian saya.. Sayang saya.. Cinta saya. Tapi, dia tetap meninggalkan saya dan memilih yang lain"
Saya hanya tersenyum.
Yang dia ceritakan hanya baik-baiknya menurut dia saja.
Sedangkan yang buruknya?
Tidak ada yang dia ceritakan.
Sepertinya dia tidak menyadari satu hal.
Dibalik baik-baiknya yang sudah dia berikan, mungkin ada beberapa hal buruk yang membuat pasangannya menjadi "tidak betah" sehingga memilih yang lain.
Seperti yang sudah saya katakan di artikel saya sebelumnya, setiap orang pasti punya 2 sisi.
Sisi baik
dan
Sisi buruk.
Memang sebagai pasangan, tugas kita memberikan segala hal yang baik-baik.
Dan tak dapat dipungkiri sifat buruk kita pasti akan muncul dalam sebuah hubungan.
Tapi,
Tugas kita adalah meminimalisir sifat buruk itu dan tetap membuat pasangan kita agar "tetap betah".
Kita memang tak bisa memaksa seseorang untuk "tetap betah" sedangkan sifat kita sendiri yang sudah membuat seseorang itu menjadi tidak betah.
Dan harus saya akui,
Engga semua orang dengan mudahnya akan "betah" dengan sifat buruk seseorang.Balik lagi, bagaimana kita bisa membuat pasangan kita untuk "tetap betah" disaat dia menyadari semua sifat buruk kita.
Bagaimana kalau kondisi di awal tadi kita perjelas seperti ini.
"Saya sudah kasi semuanya buat dia. Perhatian saya" ~> Si pasangan pria tidak ada kabar selama beberapa hari sehingga membuat pasangannya menunggu dengan khawatir.
"Saya sudah kasi semuanya buat dia. Sayang saya" ~> Sebelumnya terjadi pertengkaran diantara mereka dimana pasangan pria nya membentak pasangan perempuannya.
"Saya sudah kasi semuanya buat dia. Cinta saya" ~> Sebelumnya pasangan pria nya berselisih paham dan salah, namun dia tidak berani mengungkapkan salahnya dan membiarkan pasangan perempuannya yang terus menerus meminta maaf. Egois bukan? Bisa dibayangkan orang yang tidak bersalah terus-menerus disuruh minta maaf secara tidak langsung.
Kita memang tak bisa lari dari sifat buruk kita.
Kita juga tak bisa meminta pasangan kita agar terus menerus memaklumi sifat buruk kita.
Yang bisa kita lakukan adalah menguranginya, dan membuat agar pasangan kita "tetap betah" walaupun sudah mengetahui sifat buruk kita.
Tidak ada seorangpun yang dengan gampangnya "tetap betah" dan "tetap tinggal" setelah mengetahui sifat buruk kita.
Percayalah,
Tidak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini.
Yang ada hanya seseorang yang punya beberapa sifat buruk tapi bisa dia kendalikan dan minimalisir sifat buruknya itu sendiri sehingga dia selalu terlihat sempurna di mata pasangannya.
Karena orang lain lebih gampang bilang "kamu yang salah"
dibandingkan introspeksi diri sendiri.
Mari sedikit narsis dengan sifat saya
by
Rhanie
- Rabu, November 30, 2016
Rabu, 30 November 2016.
Hari ini saya memutuskan untuk ritual "recovery mood".
Saya sepertinya memang butuh ritual ini di bulan ini.
Lalu,
Recovery mood kali ini saya memutuskan untuk pergi menulis materi blog saya ini di salah satu coffee shop di Bekasi.
Mencari-cari, melihat sekitar, mengingat-ingat apa yang ingin saya bahas di Diary saya kali ini.
Kenapa engga saya ceritakan saja sedikit sifat saya.
Ok, mari sedikit narsis (semoga pembacanya engga males buat baca)..
Jadi, saya adalah seorang yang pekerja keras..
Seorang pejuang..
Seorang keras kepala yang memperjuangkan apa yang menurut saya harus diperjuangkan.
Orang tua saya saja memang menyetujui sifat saya ini.
Jadi SAH donk apabila saya memberi label diri saya seperti itu. HAHA..
Saya adalah tipe orang yang akan berjuang dalam hal apa pun.
Pekerjaan..
Hubungan..
Ketika saya yakin dengan sesuatu, maka akan saya perjuangkan sampai terakhir.
Tak peduli, kalau ada yang menyuruh saya berhenti maka saya akan tetap perjuangkan.
Orang terdekat saya juga sudah sangat hafal dengan sifat saya ini.
Dan saya paling tidak suka dengan orang yang sok sok menyesal, kecewa karena kehilangan padahal sebelumnya dia engga berjuang apa-apa.
Jangan gampang menyerah!
Berjuang dulu sampai batas maksimal!
Jadi,
Jika suatu saat saya berhenti atau menyerah dengan sendirinya, tandanya memang sudah tidak ada lagi yang bisa saya perjuangkan.
Hari ini saya memutuskan untuk ritual "recovery mood".
Saya sepertinya memang butuh ritual ini di bulan ini.
Lalu,
Recovery mood kali ini saya memutuskan untuk pergi menulis materi blog saya ini di salah satu coffee shop di Bekasi.
Mencari-cari, melihat sekitar, mengingat-ingat apa yang ingin saya bahas di Diary saya kali ini.
Kenapa engga saya ceritakan saja sedikit sifat saya.
Ok, mari sedikit narsis (semoga pembacanya engga males buat baca)..
Jadi, saya adalah seorang yang pekerja keras..
Seorang pejuang..
Seorang keras kepala yang memperjuangkan apa yang menurut saya harus diperjuangkan.
Orang tua saya saja memang menyetujui sifat saya ini.
Jadi SAH donk apabila saya memberi label diri saya seperti itu. HAHA..
Saya adalah tipe orang yang akan berjuang dalam hal apa pun.
Pekerjaan..
Hubungan..
Ketika saya yakin dengan sesuatu, maka akan saya perjuangkan sampai terakhir.
Tak peduli, kalau ada yang menyuruh saya berhenti maka saya akan tetap perjuangkan.
Orang terdekat saya juga sudah sangat hafal dengan sifat saya ini.
Dan saya paling tidak suka dengan orang yang sok sok menyesal, kecewa karena kehilangan padahal sebelumnya dia engga berjuang apa-apa.
Jangan gampang menyerah!
Berjuang dulu sampai batas maksimal!
Jadi,
Jika suatu saat saya berhenti atau menyerah dengan sendirinya, tandanya memang sudah tidak ada lagi yang bisa saya perjuangkan.
"Jangan menangisi apa yang kamu hilangkan, kalau kamu sendiri aja tidak mau memperjuangkannya"
by
Rhanie
- Jumat, November 25, 2016
Reposted "Ini tentang menerima"
by
Rhanie
- Jumat, November 25, 2016
Saya sendiri yang pernah bilang bahwa menerima adalah setinggi tingginya mencintai.
Termasuk di dalamnya menerima keegoisan, kemarahan, dan keangkuhan kah?
Saya sendiri masih mencari tau.
Saya pernah baca bahwa ketika pasangan kita marah, sepertinya saat itu yang ia kenal hanya amarah, ambisi untuk menjatuhkan, egoisme untuk menang dan bagaimana caranya agar tidak disalahkan.
Lalu ketika marah, ketika kesal, apa rasa sayangnya hilang? Ke mana? Bagaimana bisa?
Tidak adakah sedikit rasa takut bahwa pasangannya akan merasa disakiti oleh kata-kata? Tidak? Sedikitpun?
Bagaimana bisa?
Ada satu hal yang orang lupakan ketika dia sedang marah…
Hati orang lain yang harus dijaga, karena ketidaktahuan kita atas kerapuhan seperti apa yang kita hadapi.
Source : https://ceritachacha.wordpress.com
Termasuk di dalamnya menerima keegoisan, kemarahan, dan keangkuhan kah?
Saya sendiri masih mencari tau.
Saya pernah baca bahwa ketika pasangan kita marah, sepertinya saat itu yang ia kenal hanya amarah, ambisi untuk menjatuhkan, egoisme untuk menang dan bagaimana caranya agar tidak disalahkan.
Lalu ketika marah, ketika kesal, apa rasa sayangnya hilang? Ke mana? Bagaimana bisa?
Tidak adakah sedikit rasa takut bahwa pasangannya akan merasa disakiti oleh kata-kata? Tidak? Sedikitpun?
Bagaimana bisa?
Ada satu hal yang orang lupakan ketika dia sedang marah…
Hati orang lain yang harus dijaga, karena ketidaktahuan kita atas kerapuhan seperti apa yang kita hadapi.
Source : https://ceritachacha.wordpress.com
DIA
Dia bisa begitu sangat menyebalkan,
bisa juga begitu sangat menyenangkan.
Dia terkadang bisa lupa,
bisa juga ingat pada hal-hal kecil yang seharusnya tak perlu diingat.
Dia bisa seolah-olah tak perduli,
bisa juga begitu perhatian tanpa perlu diminta.
Dia bisa membuat pikiran saya kacau,
bisa juga membuat saya mencari bahunya untuk menyandarkan kepala melepas penat.
Dia bisa membuat saya menjadi tak menentu karena sifat sensitifnya,
bisa juga membuat saya menahan untuk berkata dan berbuat seenaknya.
Dia bisa diam seribu bahasa ketika amarah melanda,
bisa juga tersenyum sangat ramah.
Dia bisa begitu kekanak-kanakan,
bisa juga begitu dewasa.
Dia bisa membuat menangis secara tiba-tiba,
bisa juga membuat tertawa terbahak-bahak.
Dia bisa ada di dunia kejahatan,
bisa juga ada di dunia kebaikan.
Dia partner,
yang dirancang Tuhan sedemikian rupa untuk menyeimbangkan hidup saya.
Selamat belajar, tumbuh dan menua bersama! :)
i love you
-M.N-
Selasa itu
by
Rhanie
- Selasa, November 22, 2016
Pukul 18:45 WIB
Hari ini hujan kembali membasahi permukaan bumi di salah satu belahan ibu kota.
Orang-orang bergegas berlalu lalang mencari tempat untuk berteduh.
Ada yang berlari-lari.
Ada pula yang dengan santainya berjalan menikmati derai hujan yang turun.
Ada yang berlari-lari.
Ada pula yang dengan santainya berjalan menikmati derai hujan yang turun.
Sedangkan aku?
Aku duduk di bangku bawah pohon sambil menelpon dia.
Menelpon sambil ditemani bunyi hujan, bau tanah yang basah oleh hujan dan cahaya lampu gedung-gedung bertingkat.
Hari ini, aku memang sengaja menyempatkan waktu untuk menelpon dia karena seharian ini aku belum mendengarkan suara nya.
Menelpon sambil ditemani bunyi hujan, bau tanah yang basah oleh hujan dan cahaya lampu gedung-gedung bertingkat.
Hari ini, aku memang sengaja menyempatkan waktu untuk menelpon dia karena seharian ini aku belum mendengarkan suara nya.
Terdengar simple ya?
Tapi ini penting.
Disebrang telepon sana, terdengar suaranya tertawa dengan teman kantornya.
Disebrang telepon sana, terdengar suaranya tertawa dengan teman kantornya.
Memang, tertawanya bukan dengan aku.
Tapi,
Mendengarkan dia tertawa saja rasanya senang sekali.
Aku memang suka mendengarkan dia tertawa.
Suka sekali.
Inilah salah satu alasan mengapa aku bisa jatuh cinta padanya
Reposted "Pandangan orang dewasa tentang asmara"
by
Rhanie
- Jumat, November 18, 2016
Hari ini saya lagi baca-baca sebuah blog dan pembahasannya cukup menarik sampai saya ingin menaruh beberapa part "opininya" di dalam blog saya.
Here is :
Nah, mari bahas dari segi cewek dan cowok nih.
Kita mulai dari cewek:
1. Doyan gombal
Sesuai pengalaman gue, sebagian cewek lebih mudah hanyut kepada cowok yang doyan muji mereka dibandingkan memberikan perhatian yang lebih nyata. Sebagian cewek lebih mudah tertipu oleh kata-kata dibanding memperhatikan perbuatan orang yang berkorban untuknya.
Faktanya, memang sebagian cewek lebih mudah jatuh cinta kepada cowok yang bilang, "Cuma kamu cewek di Bumi ini yang aku cinta. Bagiku, kamulah pusat dunia.
Dibandingkan cowok yang bilang, "Aku punya banyak prioritas dalam hidup, salah satunya adalah kamu, tapi kamu bukan yang pertama. Yang lebih utama adalah karier dan keluarga". Gue yakin sebagian cewek bakal komentar, "Dasar cowok nggak romantis!" saat dikasih pengertian semacam itu.
Sedangkan perbuatan nyata meski tanpa kata cinta, adalah hal termewah yang bisa didapatkan wanita. Karena dibalik setiap usaha seseorang, pastinya ada pengorbanan yang dia lakukan, dan pengorbanan itu tak bisa diuangkan.
Nah, orang yang mencintai dengan cara MELAKUKAN SESUATU itu nggak gampang. Hal itu menghabiskan waktu dan energi lebih banyak dibandingkan cuma menggombal.
2. Doyan Cowok Yang Selalu Romantis
Sebagian cewek emang suka dipuja.. Suka banget dikasih kejutan. Ya, sebagian cewek sangat menginginkan kisah cinta yang mereka alami itu bakal seindah cerita di film romance favorit mereka. Padahal hidup itu nggak bisa selalu romantis, bahkan lebih banyak realistis. Iya, aspek hidup yang bakal dihadapi berdua itu nggak cuma soal cinta. Hidup perlu uang, perlu makan, perlu tempat tinggal, dan itu semua nggak bisa ditebus dengan cinta doang.
Cowok yang bertanggungjawab cenderung membagi-bagi fokus hidupnya kepada banyak hal, untuk mengimbangkan semua aspek hidupnya. Itulah kenapa, mereka cenderung sibuk dan cuek sama pasangan di saat mereka sedang mengusahakan kehidupan yang lebih baik. So, mereka mungkin bakal romantis di saat tertentu. Jadi jangan harapkan pria bisa romantis setiap hari
Sedangkan cowok :
1. Anti Cewek Matre Tapi Aslinya Minder
Diminta bayarin makan malem doang, udah nuduh pacarnya matre. Ditanya udah punya apa buat modal nikah, langsung nuduh pacarnya matre. Pacar minta pulsa saat ditangkap polisi, langsung nganggep matre.
Cowok-cowok minder kayak gini yang perlu belajar lagi artinya matre dan realistis.
Cewek yang menanyakan jaminan masa depan itu bukan matre, tapi realistis.
Cewek matre itu adalah cewek yang udah minta dibiayain segala keinginannya di saat dia belum jadi apa-apa.
Cewek realistis wajar dong mempertanyakan jaminan masa depan, dia kan kelak juga bakal jadi partner dalam hidup. Dia perlu tau gaya hidup macam apa yang akan kalian jalani, sehingga dia bisa mempertimbangkan, dia bisa menyesuaikan gaya hidup itu atau nggak. Dia bisa menyarankan, lo perlu berjuang lebih keras sebelum nikah atau nggak.
Gue percaya, wanita baik itu akan rela untuk hidup menderita sama pria yang dicintainya, tapi pria baik tidak akan rela membiarkan wanita yang dicintainya hidup menderita.
Think about it~
2. Fisik Adalah Segalanya, Tapi Pengin Bahagia
Sebenernya nggak cuma cowok sih, sebagian cewek juga begitu. Malah, sebagian manusia pengin punya pasangan yang cakep, atau rupawan. Tapi apakah memang itu yang dibutuhkan?
Kadang dalam memilih pasangan kita lupa membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan, sampai akhirnya mendahulukan keinginan dibanding kebutuhan, yang berujung pada kegagalan hubungan.
Contohnya gini, keinginannya punya pasangan yang cakep, tapi kebutuhannya punya pasangan yang selalu perhatian. Sayangnya, pasangan yang perhatian ini nggak memiliki tampang yang cakep. Dan anehnya, sebagai manusia kita kadang malah memilih orang yang tampangnya cakep dibanding orang yang bertampang biasa aja namun bisa ngasih perhatian.
Nah, di titik ini artinya kita sudah mendahulukan keinginan dibandingkan kebutuhan. Akhirnya pun bisa ditebak, hubungan itu nggak bakal bertahan lama karena apa yang kita butuhkan nggak ada di dalam orang yang udah dipilih berdasarkan keinginan itu. Ya, tanpa perhatian, kita nggak bisa nyaman meskipun pasangannya rupawan.
So, dari point ini, gue mau menyarankan, "Jangan cari pasangan berdasarkan apa yang lo MAU, tapi yang lo BUTUH. Lo bisa bosen ama yang lo MAU, tapi lo nggak bisa lepas dari KEBUTUHAN".
Mungkin segitu aja beberapa part dari sudut pandang seorang cowok, seorang penulis buku, Alit Susanto.
Untuk artikel lengkapnya, bisa langsung dibaca di http://www.shitlicious.com ya!
Here is :
"Pandangan orang dewasa tentang asmara"
Cara pemilihan pasangan yang dilakukan tiap orang berbeda-beda.Nah, mari bahas dari segi cewek dan cowok nih.
Kita mulai dari cewek:
1. Doyan gombal
Sesuai pengalaman gue, sebagian cewek lebih mudah hanyut kepada cowok yang doyan muji mereka dibandingkan memberikan perhatian yang lebih nyata. Sebagian cewek lebih mudah tertipu oleh kata-kata dibanding memperhatikan perbuatan orang yang berkorban untuknya.
Faktanya, memang sebagian cewek lebih mudah jatuh cinta kepada cowok yang bilang, "Cuma kamu cewek di Bumi ini yang aku cinta. Bagiku, kamulah pusat dunia.
Dibandingkan cowok yang bilang, "Aku punya banyak prioritas dalam hidup, salah satunya adalah kamu, tapi kamu bukan yang pertama. Yang lebih utama adalah karier dan keluarga". Gue yakin sebagian cewek bakal komentar, "Dasar cowok nggak romantis!" saat dikasih pengertian semacam itu.
Sedangkan perbuatan nyata meski tanpa kata cinta, adalah hal termewah yang bisa didapatkan wanita. Karena dibalik setiap usaha seseorang, pastinya ada pengorbanan yang dia lakukan, dan pengorbanan itu tak bisa diuangkan.
Nah, orang yang mencintai dengan cara MELAKUKAN SESUATU itu nggak gampang. Hal itu menghabiskan waktu dan energi lebih banyak dibandingkan cuma menggombal.
2. Doyan Cowok Yang Selalu Romantis
Sebagian cewek emang suka dipuja.. Suka banget dikasih kejutan. Ya, sebagian cewek sangat menginginkan kisah cinta yang mereka alami itu bakal seindah cerita di film romance favorit mereka. Padahal hidup itu nggak bisa selalu romantis, bahkan lebih banyak realistis. Iya, aspek hidup yang bakal dihadapi berdua itu nggak cuma soal cinta. Hidup perlu uang, perlu makan, perlu tempat tinggal, dan itu semua nggak bisa ditebus dengan cinta doang.
Cowok yang bertanggungjawab cenderung membagi-bagi fokus hidupnya kepada banyak hal, untuk mengimbangkan semua aspek hidupnya. Itulah kenapa, mereka cenderung sibuk dan cuek sama pasangan di saat mereka sedang mengusahakan kehidupan yang lebih baik. So, mereka mungkin bakal romantis di saat tertentu. Jadi jangan harapkan pria bisa romantis setiap hari
Sedangkan cowok :
1. Anti Cewek Matre Tapi Aslinya Minder
Diminta bayarin makan malem doang, udah nuduh pacarnya matre. Ditanya udah punya apa buat modal nikah, langsung nuduh pacarnya matre. Pacar minta pulsa saat ditangkap polisi, langsung nganggep matre.
Cowok-cowok minder kayak gini yang perlu belajar lagi artinya matre dan realistis.
Cewek yang menanyakan jaminan masa depan itu bukan matre, tapi realistis.
Cewek matre itu adalah cewek yang udah minta dibiayain segala keinginannya di saat dia belum jadi apa-apa.
Cewek realistis wajar dong mempertanyakan jaminan masa depan, dia kan kelak juga bakal jadi partner dalam hidup. Dia perlu tau gaya hidup macam apa yang akan kalian jalani, sehingga dia bisa mempertimbangkan, dia bisa menyesuaikan gaya hidup itu atau nggak. Dia bisa menyarankan, lo perlu berjuang lebih keras sebelum nikah atau nggak.
Gue percaya, wanita baik itu akan rela untuk hidup menderita sama pria yang dicintainya, tapi pria baik tidak akan rela membiarkan wanita yang dicintainya hidup menderita.
Think about it~
2. Fisik Adalah Segalanya, Tapi Pengin Bahagia
Sebenernya nggak cuma cowok sih, sebagian cewek juga begitu. Malah, sebagian manusia pengin punya pasangan yang cakep, atau rupawan. Tapi apakah memang itu yang dibutuhkan?
Kadang dalam memilih pasangan kita lupa membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan, sampai akhirnya mendahulukan keinginan dibanding kebutuhan, yang berujung pada kegagalan hubungan.
Contohnya gini, keinginannya punya pasangan yang cakep, tapi kebutuhannya punya pasangan yang selalu perhatian. Sayangnya, pasangan yang perhatian ini nggak memiliki tampang yang cakep. Dan anehnya, sebagai manusia kita kadang malah memilih orang yang tampangnya cakep dibanding orang yang bertampang biasa aja namun bisa ngasih perhatian.
Nah, di titik ini artinya kita sudah mendahulukan keinginan dibandingkan kebutuhan. Akhirnya pun bisa ditebak, hubungan itu nggak bakal bertahan lama karena apa yang kita butuhkan nggak ada di dalam orang yang udah dipilih berdasarkan keinginan itu. Ya, tanpa perhatian, kita nggak bisa nyaman meskipun pasangannya rupawan.
So, dari point ini, gue mau menyarankan, "Jangan cari pasangan berdasarkan apa yang lo MAU, tapi yang lo BUTUH. Lo bisa bosen ama yang lo MAU, tapi lo nggak bisa lepas dari KEBUTUHAN".
Mungkin segitu aja beberapa part dari sudut pandang seorang cowok, seorang penulis buku, Alit Susanto.
Untuk artikel lengkapnya, bisa langsung dibaca di http://www.shitlicious.com ya!
Mumpung romantis
by
Rhanie
- Jumat, November 11, 2016
Ketika kamu sedang rindu dia.
Dalam edisi kesayangan pernah romantis banget
Romantisnya jarang-jarang
Mumpung lagi romantis,
Harus diabadikan nih. sayang banget kan kalau sampai dilewatkan...
Dalam edisi kesayangan pernah romantis banget
Romantisnya jarang-jarang
Mumpung lagi romantis,
Harus diabadikan nih. sayang banget kan kalau sampai dilewatkan...
Ketakutan itu rasanya begitu..
by
Rhanie
- Minggu, November 06, 2016
Durasi telepon waktu itu ternyata,
Mampu membuat jantung berdetak lebih kencang dari biasanya,
Pikiran seketika berputar-putar dua kali lebih cepat,
Dikepala hanya ada tempat itu.
Iya,
Aku tak mau kehilangan,
Dan aku tak mau terlambat.
Mobil dan motor berlalu lalang,
Tak ada satupun yang menghiraukan permohonan ku untuk "menumpang",
Pokoknya tempat itu,
Tanpa sadar aku langsung berlari ke arah itu.
Tanpa membawa apapun.
Tanpa mengunci pintu kamar.
Tanpa membawa uang.
Tanpa membawa ponsel.
Benar-benar lari seperti orang yang takut kehilangan dan takut terlambat.
Entah berapa kilometer kaki ini melangkah lari terburu-buru datang ke tempat itu.
Ternyata begitu rasanya ketakutan akan kehilangan
Ternyata begitu rasanya jantung memompa darah lebih cepat dan pikiran melayang-layang.
"Sesiap apapun kamu menerima kehilangan, nyatanya kamu tidaklah benar-benar siap. Kelak kamu akan merasakan pedihnya pada saat menjalaninya"
Mampu membuat jantung berdetak lebih kencang dari biasanya,
Pikiran seketika berputar-putar dua kali lebih cepat,
Dikepala hanya ada tempat itu.
Iya,
Aku tak mau kehilangan,
Dan aku tak mau terlambat.
Mobil dan motor berlalu lalang,
Tak ada satupun yang menghiraukan permohonan ku untuk "menumpang",
Pokoknya tempat itu,
Tanpa sadar aku langsung berlari ke arah itu.
Tanpa membawa apapun.
Tanpa mengunci pintu kamar.
Tanpa membawa uang.
Tanpa membawa ponsel.
Benar-benar lari seperti orang yang takut kehilangan dan takut terlambat.
Entah berapa kilometer kaki ini melangkah lari terburu-buru datang ke tempat itu.
Ternyata begitu rasanya ketakutan akan kehilangan
Ternyata begitu rasanya jantung memompa darah lebih cepat dan pikiran melayang-layang.
Menjaga hati
by
Rhanie
- Jumat, November 04, 2016
Engga semua orang bisa menjaga hati yang dititipkan dengan baik
Belajar dari pengalaman temen, cerita orang, tentang masalah menjaga hati.
Agaknya memang benar,
Engga semua orang bisa menjaga hatinya dengan baik.
Lebih tepatnya, menjaga hati yang sudah dititipkan..
Ada orang yang kadang lemah dengan melihat "rumput orang lain yang lebih hijau"
Itulah mengapa menjaga hati itu tidaklah gampang.
Intinya kembali lagi ke komitmen awal, sudah berani masuk ke kehidupan seseorang berarti sudah harus siap menjaga hatinya juga.
"Don’t get in a relationship with the one you don’t love. Sacrificing is hard, if it’s not for the one you love. But it’ll be easy if you do it for the one you really love."
source : http://www.shitlicious.com