by
Rhanie
- Jumat, Desember 30, 2016
by
Rhanie
- Rabu, Desember 28, 2016
Perasaan nano-nano
by
Rhanie
- Rabu, Desember 28, 2016
2 hari menuju penutup tahun 2016.
Hari ini banyak dapet berita-berita bahagia.
Dari mulai teman kantor (lama) yang akhirnya dilamar,
Teman SMA juga dilamar,
Pokoknya sosmed saya minggu ini dipenuhi oleh foto lamaran,
Temen SMA yang melahirkan,
Kesayangan saya dapat kantor baru dan bulan depan merantau.
Semua beritanya bikin bahagia-bahagia terharu.
Dan hari ini juga ditutup dengan berita duka dari guru ngaji saya waktu SD.
Innalillahi wa innailahi rojiun, semoga segala amal ibadah pak Hamid diterima Allah SWT. Aamiin :'(
Hari ini nano nano banget perasaannya :'(
Semoga tahun depan makin banyak berita bahagia dan menyenangkannya. Aamiin
Hari ini banyak dapet berita-berita bahagia.
Dari mulai teman kantor (lama) yang akhirnya dilamar,
Teman SMA juga dilamar,
Pokoknya sosmed saya minggu ini dipenuhi oleh foto lamaran,
Temen SMA yang melahirkan,
Kesayangan saya dapat kantor baru dan bulan depan merantau.
Semua beritanya bikin bahagia-bahagia terharu.
Dan hari ini juga ditutup dengan berita duka dari guru ngaji saya waktu SD.
Innalillahi wa innailahi rojiun, semoga segala amal ibadah pak Hamid diterima Allah SWT. Aamiin :'(
Hari ini nano nano banget perasaannya :'(
Semoga tahun depan makin banyak berita bahagia dan menyenangkannya. Aamiin
Minta langsung dengan Allah SWT
by
Rhanie
- Selasa, Desember 27, 2016
Begitulah kata orang tua saya yang sampai detik ini selalu terngiang dikepala saya.
Mau apa-apa ya minta langsung dengan yang punya.
Minta sehat,
Minta agar selalu bersyukur,
Minta diangkat penyakitnya,
Minta dilapangkan hatinya,
Minta dihilangkan segala kegelisahan dihati,
Minta dimudahkan segala urusannya,
Minta dibukakan pintu rejekinya,
Minta dilembutkan hatinya seseorang,
Minta didekatkan jika memang jodohnya,
Dan minta yang lainnya.
Kalau mau minta apapun, ya minta langsung dengan Allah SWT, jangan dengan manusia.
Alhamdulillah
by
Rhanie
- Senin, Desember 26, 2016
Selasa, 27 Desember 2016
Baru saja turun dari motor,
Disebrang jalan sana saya melihat bus jurusan Blok M.
"Bang" panggil saya sambil melambaikan tangan ke arah kenek bus Blok M untuk menandakan bahwa saya ingin naik bus tersebut.
Dan ternyata si kenek tak mendengarkan panggilan saya dan bus tetap melaju tak menaikkan penumpang.
"Yah, nunggu lama lagi deh ini" ujar saya dalam hati.
10 menit..
20 menit..
Akhirnya bus jurusan Blok M pun datang, dan beberapa penumpang yang sudah menunggu bus seperti saya seketika langsung menyerbu untuk menaiki bus tersebut takut apabila nanti tidak kebagian tempat duduk.
Sebenarnya sebelum berangkat tadi, perasaan saya entah kenapa agak engga enak. Entah perasaan apa cuma yasudahlah..
Sebelum masuk tol, isi bus sudah hampir penuh terisi oleh para penumpang tapi dibangku samping saya masih kosong.
Setelah masuk tol, bus pun berjalan dengan kecepatan seperti biasanya.
Ditengah jalan, bus yang saya naiki tersebut tiba-tiba berhenti ditengah jalan.
Saya pun melihat ke lorong jalan tempat dimana biasanya penumpang berjalan untuk mencari tempat duduk dan mendapati bus jurusan yang sebelumnya saya panggil tadi berhenti di depan bus kami.
Para penumpang yang ada di bus sebelumnya seketika berebutan masuk ke bus yang saya naiki ini.
Duduklah salah seorang mas-mas disamping saya.
"Mas, itu bus nya kenapa ya? Mogok?" tanya saya ke mas itu
"Meletup mba bus nya"
Alhamdulillah, makasih ya Allah masih dilindungi lagi, ujar saya dalam hati.
Ini adalah kesekian kalinya saya dilindungi oleh Allah SWT.
Mungkin perasaan engga enak saya tadi karena hal ini.
Dulu saya juga pernah ada di dalam sebuah bus dan awalnya memilih duduk dibangku 3 tapi karena perasaan saya ga enak akhirnya saya memutuskan untuk mundur ke bangku 4.
Ditengah perjalanan, bus yang saya naiki ini ngebut-ngebutan dan menyenggol spion sebuah truk.
Si supir truk tidak terima kaca spion nya disenggol, lantas memberhentikan paksa bus yang saya naiki.
Si supir truk keluar sambil membawa cerulit dan memecahkan paksa kaca di bangku 3 yang tadinya ingin saya tempati dengan cerulit yang dipegangnya.
Melihat kaca yang dipecahkan paksa oleh supir truk di depan mata saya itu sangat mengerikan.
Kaca-kaca berhamburan mengenai penumpang perempuan yang duduk di bangku 3 itu.
Bisa dibayangkan orang dengan emosi yang meluap-luap melakukan hal seenaknya yang menurut dia benar tanpa memperdulikan keselamatan orang lain.
Kemudian terjadilah ribut-ribut antara supir bus dan supir truk itu.
Melihat saya membatalkan niat untuk duduk di bangku 3 tadi saya sangat bersyukur sekali.
Dan masih banyak lagi kejadian-kejadian serupa yang telah terjadi dan Alhamdulillah saya masih dilindungi oleh Allah SWT.
Merasa masih banyak dosa gini [ entah seperti apa rasanya perasaan saya saat ini :'( ]
Dan Allah SWT sangat baik mau melindungi saya dari segala hal buruk yang ada dijalanan.
Alhamdulillah.
"Jangankan untuk membayangkan apa yang akan terjadi di hari esok, membayangkan 5 menit kemudian aja kita tak pernah tau kan apa yang akan terjadi?"
Baru saja turun dari motor,
Disebrang jalan sana saya melihat bus jurusan Blok M.
"Bang" panggil saya sambil melambaikan tangan ke arah kenek bus Blok M untuk menandakan bahwa saya ingin naik bus tersebut.
Dan ternyata si kenek tak mendengarkan panggilan saya dan bus tetap melaju tak menaikkan penumpang.
"Yah, nunggu lama lagi deh ini" ujar saya dalam hati.
10 menit..
20 menit..
Akhirnya bus jurusan Blok M pun datang, dan beberapa penumpang yang sudah menunggu bus seperti saya seketika langsung menyerbu untuk menaiki bus tersebut takut apabila nanti tidak kebagian tempat duduk.
Sebenarnya sebelum berangkat tadi, perasaan saya entah kenapa agak engga enak. Entah perasaan apa cuma yasudahlah..
Sebelum masuk tol, isi bus sudah hampir penuh terisi oleh para penumpang tapi dibangku samping saya masih kosong.
Setelah masuk tol, bus pun berjalan dengan kecepatan seperti biasanya.
Ditengah jalan, bus yang saya naiki tersebut tiba-tiba berhenti ditengah jalan.
Saya pun melihat ke lorong jalan tempat dimana biasanya penumpang berjalan untuk mencari tempat duduk dan mendapati bus jurusan yang sebelumnya saya panggil tadi berhenti di depan bus kami.
Para penumpang yang ada di bus sebelumnya seketika berebutan masuk ke bus yang saya naiki ini.
Duduklah salah seorang mas-mas disamping saya.
"Mas, itu bus nya kenapa ya? Mogok?" tanya saya ke mas itu
"Meletup mba bus nya"
Alhamdulillah, makasih ya Allah masih dilindungi lagi, ujar saya dalam hati.
Ini adalah kesekian kalinya saya dilindungi oleh Allah SWT.
Mungkin perasaan engga enak saya tadi karena hal ini.
Dulu saya juga pernah ada di dalam sebuah bus dan awalnya memilih duduk dibangku 3 tapi karena perasaan saya ga enak akhirnya saya memutuskan untuk mundur ke bangku 4.
Ditengah perjalanan, bus yang saya naiki ini ngebut-ngebutan dan menyenggol spion sebuah truk.
Si supir truk tidak terima kaca spion nya disenggol, lantas memberhentikan paksa bus yang saya naiki.
Si supir truk keluar sambil membawa cerulit dan memecahkan paksa kaca di bangku 3 yang tadinya ingin saya tempati dengan cerulit yang dipegangnya.
Melihat kaca yang dipecahkan paksa oleh supir truk di depan mata saya itu sangat mengerikan.
Kaca-kaca berhamburan mengenai penumpang perempuan yang duduk di bangku 3 itu.
Bisa dibayangkan orang dengan emosi yang meluap-luap melakukan hal seenaknya yang menurut dia benar tanpa memperdulikan keselamatan orang lain.
Kemudian terjadilah ribut-ribut antara supir bus dan supir truk itu.
Melihat saya membatalkan niat untuk duduk di bangku 3 tadi saya sangat bersyukur sekali.
Dan masih banyak lagi kejadian-kejadian serupa yang telah terjadi dan Alhamdulillah saya masih dilindungi oleh Allah SWT.
Merasa masih banyak dosa gini [ entah seperti apa rasanya perasaan saya saat ini :'( ]
Dan Allah SWT sangat baik mau melindungi saya dari segala hal buruk yang ada dijalanan.
Alhamdulillah.
by
Rhanie
- Senin, Desember 26, 2016
Selain kamu,
Bunga juga termasuk dalam kategori yang mampu membuat saya jatuh hati setiap kali saya melihatnya.
Picture from tumblr.
by
Rhanie
- Minggu, Desember 25, 2016
Aku ini sedang sibuk.
Sibuk rindu kamu.
Sibuk mencintai kamu juga.
Sibuk sekali ya aku ini.
Novel Dilan 1991.
Sedikit kekhawatiran seorang teman
by
Rhanie
- Kamis, Desember 22, 2016
Hari ini ada seorang teman yang sharing tentang sedikit "kekhawatirannya".
Khawatir tentang apa?
Khawatir apakah dia akan diterima dikeluarga cowoknya.
Hmm..
Jangakan dia, mungkin hampir sebagian perempuan merasakan hal yang sama.
Oke,balik lagi ke teman saya ini.
Dia sudah menjalin hubungan berpacaran dengan cowoknya selama 6 bulan dan mereka berencana untuk menikah.
Namun,
Diperjalanan mereka berpacaran, si cowok belum mengenalkan pacarnya secara "official" ke keluarganya.
Ini yang membuat teman saya menjadi sedikit khawatir.
Lalu muncullah berbagai macam asumsi yang ada dikepalanya.
"Apakah cowoknya ini serius? Kalau serius kenapa tidak dikenalkan?"
"Kenapa cowoknya ini belum mengenalkan dirinya ke keluarganya?"
"Apa karena cowoknya belum yakin dengan dia?"
"Kalau belum dikenalin gimana bisa dekat dan akrab?"
"Apakah keluarga cowoknya nanti bisa menerimanya sama seperti cowoknya menerima dia?"
Dan berbagai macam pertanyaan lainnya..
Karena saya perempuan,
Saya tidak bisa memberikan banyak saran.
Karena ini harus ditanyakan langsung dari sisi cowoknya sendiri.
Apa alasan cowoknya memang belum mengenalkan pacarnya secara "official" ke keluarganya.
Ya begitulah perempuan.
Perempuan memang butuh segala sesuatu yang berhubungan dengan kepastian.
"Biasanya ya kalau cowok serius itu, misalkan dia lagi nelpon ke emak bapaknya. Trus dia bakal ngenalin calon nya trus di suruh deh telponan sama keluarganya" - Kata AYT
All the best sist!
Semoga dipermudah dan diperlancar segala niat baiknya..
Aamiin
Khawatir tentang apa?
Khawatir apakah dia akan diterima dikeluarga cowoknya.
Hmm..
Jangakan dia, mungkin hampir sebagian perempuan merasakan hal yang sama.
Oke,balik lagi ke teman saya ini.
Dia sudah menjalin hubungan berpacaran dengan cowoknya selama 6 bulan dan mereka berencana untuk menikah.
Namun,
Diperjalanan mereka berpacaran, si cowok belum mengenalkan pacarnya secara "official" ke keluarganya.
Ini yang membuat teman saya menjadi sedikit khawatir.
Lalu muncullah berbagai macam asumsi yang ada dikepalanya.
"Apakah cowoknya ini serius? Kalau serius kenapa tidak dikenalkan?"
"Kenapa cowoknya ini belum mengenalkan dirinya ke keluarganya?"
"Apa karena cowoknya belum yakin dengan dia?"
"Kalau belum dikenalin gimana bisa dekat dan akrab?"
"Apakah keluarga cowoknya nanti bisa menerimanya sama seperti cowoknya menerima dia?"
Dan berbagai macam pertanyaan lainnya..
Karena saya perempuan,
Saya tidak bisa memberikan banyak saran.
Karena ini harus ditanyakan langsung dari sisi cowoknya sendiri.
Apa alasan cowoknya memang belum mengenalkan pacarnya secara "official" ke keluarganya.
Ya begitulah perempuan.
Perempuan memang butuh segala sesuatu yang berhubungan dengan kepastian.
All the best sist!
Semoga dipermudah dan diperlancar segala niat baiknya..
Aamiin
If tomorrow never come
by
Rhanie
- Rabu, Desember 21, 2016
Tidak ada seorang pun yang bisa menjanjikan jika hari esok masih tetap ada.
Esok masih akan baik-baik saja.
Dan
Esok kita masih bisa bertemu dengan semua orang yang kita sayangi.
Itulah mengapa saya dari dulu selalu mendisiplinkan diri saya untuk "menuntaskan" obrol-obrol, rindu, sayang-sayang dengan keluarga, kesayangan dan sahabat dihari itu juga.
"Ah, besok juga bisa ngobrol lagi"
"Yaudah besok aja sambung lagi ceritanya yah"
"Duh, hari ini gw sibuk banget. Ketemunya besok aja deh ya"
Selagi masih bisa bertemu, disempatkan..
Selagi masih bisa mendengarkan keluh kesah dan bahagianya cerita seseorang, didengarkan..
Kita tidak bisa menjamin hari ini akan lebih baik dari hari esok.
Atau
Kita tidak bisa menjamin kalau hari esok akan lebih buruk dari hari kemarin.
Intinya,
Maksimalkan semuanya disetiap harinya, karena seperti yang sudah saya bilang tadi "tidak ada seorang pun yang bisa menjanjikan jika hari esok masih ada"
Ada ribuan bahkan jutaan kilometer didepan sana
by
Rhanie
- Senin, Desember 19, 2016
Perjalanan kita masih panjang.
Masih ada banyak pohon yang harus dilalui,
Masih banyak angin kencang yang berhembus diluar sana,
Dan
Masih akan ada banyak kerikil di sepanjang perjalanan kita.
Jujur,
Saya tak bisa melakukannya sendiri.
Saya perlu Kita.
Karena disepanjang perjalanan nanti Kita pasti akan membicarakan hal-hal kecil,
Kita akan memperdebatkan hal yang gak penting,
Kita pasti akan egois pada waktunya,
Kita akan keras kepala pada waktu yang tak terduga,
Tapi,
Semua akan tetap baik-baik saja selama,
Kita mau saling memaafkan,
Kita mau bertoleransi atas sikap masing-masing,
Kita mau saling belajar untuk semakin menerima,
Kita mau semakin mengerti dan saling mengingatkan,
Kita semakin berusaha untuk membahagiakan satu sama lain.
Masih ada banyak pohon yang harus dilalui,
Masih banyak angin kencang yang berhembus diluar sana,
Dan
Masih akan ada banyak kerikil di sepanjang perjalanan kita.
Jujur,
Saya tak bisa melakukannya sendiri.
Saya perlu Kita.
Karena disepanjang perjalanan nanti Kita pasti akan membicarakan hal-hal kecil,
Kita akan memperdebatkan hal yang gak penting,
Kita pasti akan egois pada waktunya,
Kita akan keras kepala pada waktu yang tak terduga,
Tapi,
Semua akan tetap baik-baik saja selama,
Kita mau saling memaafkan,
Kita mau bertoleransi atas sikap masing-masing,
Kita mau saling belajar untuk semakin menerima,
Kita mau semakin mengerti dan saling mengingatkan,
Kita semakin berusaha untuk membahagiakan satu sama lain.
Ketika caption foto berbicara
by
Rhanie
- Minggu, Desember 18, 2016
Hari ini saya berangkat ke kantor lebih cepat dari biasanya.
Karena apa?
Karena hari ini hari Senin, otomatis jalanan pasti lagi rame (maksudnya macet)
Masuk tol BekTim, jalanan masih lancar jaya (hepi banget donk, langsung mengkhayal pasti bisa sampe kantor cepet)
Baru aja mengkhayal, eh di tengah perjalanan tepatnya di Jatibening udah mulai macet banget dan jalan nya cuma sedikit-dikit aja..
Bisa dibayangkan donk yah dari posisi terminal bayangan itu sampe ke daerah senayan membutuhkan waktu berapa lama kalau dari sekarang aja udah macet banget.
Oke, mending di skip aja buat ngebayanginnya.
Karena udah ga sanggup mikir jalanan yang macet banget, salah satu solusi buat menghibur diri ditengah kemacetan tol adalah buka-buka sosmed.
Like foto..
Scroll..
Scroll..
Like foto..
Scroll..
Tetiba munculah foto ketua kelas saya waktu SD (iya, waktu SD entah berapa tahun yang lalu itu SD nya)
Selain teman SD, ketua kelas saya ini juga teman SMA saya.
Otomatis kami berada di 2 almamater yang sama.
Jadi, saya sudah tau beberapa sifatnya dan dia ini memang terkenal dengan pinter nya.
Dan beberapa bulan yang lalu dia menikah dengan adik kelas nya (kebetulan mereka ketemu dikampus yang sama)
Ketika melihat foto istrinya yang diposting teman saya ini, di benak saya cuma ada 3 kata.
Mirip
Cocok
dan
Beruntung
Oke, balik lagi ke topik foto dia yang tadi saya like.
Biasanya, yang membuat saya me-like postingan foto seseorang karna saya suka caption nya atau saya suka dengan gambarnya ataukarena saya di tag oleh teman makanya ga tega kalo ga di like (HAHA).
Dulu si ketua kelas ini memang tidak ada track record "berpacaran".
Jadi tau yah, bagaimana perubahan lelaki yang belum pernah berpacaran kemudian menikah.
Ketua kelas saya ini berubah menjadi sosok yang romantis setelah menikah.
Ini terlihat dari caption di foto-foto sosmed nya.
Antara percaya ga percaya yaa ketua kelas saya ini bisa sebegitu romantis nya sama istrinya (ya iyalah kan sama istri sendiri)
HAHAHA..
Jadi,caption yang membuat saya like foto nya tadi adalah :
Karena apa?
Karena hari ini hari Senin, otomatis jalanan pasti lagi rame (maksudnya macet)
Masuk tol BekTim, jalanan masih lancar jaya (hepi banget donk, langsung mengkhayal pasti bisa sampe kantor cepet)
Baru aja mengkhayal, eh di tengah perjalanan tepatnya di Jatibening udah mulai macet banget dan jalan nya cuma sedikit-dikit aja..
Bisa dibayangkan donk yah dari posisi terminal bayangan itu sampe ke daerah senayan membutuhkan waktu berapa lama kalau dari sekarang aja udah macet banget.
Oke, mending di skip aja buat ngebayanginnya.
Karena udah ga sanggup mikir jalanan yang macet banget, salah satu solusi buat menghibur diri ditengah kemacetan tol adalah buka-buka sosmed.
Like foto..
Scroll..
Scroll..
Like foto..
Scroll..
Tetiba munculah foto ketua kelas saya waktu SD (iya, waktu SD entah berapa tahun yang lalu itu SD nya)
Selain teman SD, ketua kelas saya ini juga teman SMA saya.
Otomatis kami berada di 2 almamater yang sama.
Jadi, saya sudah tau beberapa sifatnya dan dia ini memang terkenal dengan pinter nya.
Dan beberapa bulan yang lalu dia menikah dengan adik kelas nya (kebetulan mereka ketemu dikampus yang sama)
Ketika melihat foto istrinya yang diposting teman saya ini, di benak saya cuma ada 3 kata.
Mirip
Cocok
dan
Beruntung
Oke, balik lagi ke topik foto dia yang tadi saya like.
Biasanya, yang membuat saya me-like postingan foto seseorang karna saya suka caption nya atau saya suka dengan gambarnya atau
Dulu si ketua kelas ini memang tidak ada track record "berpacaran".
Jadi tau yah, bagaimana perubahan lelaki yang belum pernah berpacaran kemudian menikah.
Ketua kelas saya ini berubah menjadi sosok yang romantis setelah menikah.
Ini terlihat dari caption di foto-foto sosmed nya.
Antara percaya ga percaya yaa ketua kelas saya ini bisa sebegitu romantis nya sama istrinya (ya iyalah kan sama istri sendiri)
HAHAHA..
Jadi,caption yang membuat saya like foto nya tadi adalah :
"Perjuangkanlah seorang wanita yang kau cintai
hingga tidak ada lagi alasan dia untuk menolakmu" - FerryAziz
Saya setuju dengan quote nya.
Kalau di pikir-pikir, ya memang benar sih quote nya.
Kalau di pikir-pikir, ya memang benar sih quote nya.
Bagaimana bisa seorang wanita menolak lelaki yang sudah mati-matian memperjuangkan dirinya.
Karena yang dilihat wanita kan memang seberapa besar dirinya diperjuangkan oleh lelakinya.
Kalau wanitanya saja tidak mau dia perjuangkan, bagaimana bisa lelakinya meyakinkan wanitanya untuk berjuang bersama di hidup mereka nanti?
Iya engga??
Iya engga??
Hmm..
Sekian dulu cerita saya hari ini.
Jari-jari udah mulai pegel ngetik.
Sekian dulu cerita saya hari ini.
Jari-jari udah mulai pegel ngetik.
Foto-foto teman udah banyak yang di like.
Dan udah nulis cerita panjang lebar di blog.
Ehh, jalanan masih aja macet.
Dan udah nulis cerita panjang lebar di blog.
Ehh, jalanan masih aja macet.
Yaudah mari lanjutin aktivitas penting berikutnya (tidur di bus).
Sampai jumpa di cerita harian berikutnya.
Have a great monday everyone!
by
Rhanie
- Sabtu, Desember 17, 2016
by
Rhanie
- Jumat, Desember 16, 2016
by
Rhanie
- Selasa, Desember 13, 2016
Isi pikiran saat ini
by
Rhanie
- Kamis, Desember 08, 2016
Jakarta, 09 Desember 2016
Acak-acakan.
Kusut.
Berantakan.
Pusing.
Banyak planning penting.
Belum ada yang mulai dijalankan.
Belum ada yang direalisasikan.
Sedangkan waktu terus berjalan.
Acak-acakan.
Kusut.
Berantakan.
Pusing.
Banyak planning penting.
Belum ada yang mulai dijalankan.
Belum ada yang direalisasikan.
Sedangkan waktu terus berjalan.
Berbicara tentang penerimaan
by
Rhanie
- Kamis, Desember 08, 2016
"Jadi, apa yang kamu ga suka dari aku?"
"Engga ada. Aku suka semuanya. Sifat kamu, fisik kamu"
"Masa engga ada yang kamu ga suka dari aku sih? Pasti ada"
"Ga ada"
"Hmm...."
"Oh, kamu itu kadang egois. Tapi, gpp. aku bisa menerimanya kok. Walaupun kamu egois, aku tetap suka semuanya"
Kata orang,
Cinta itu menerima.
Iya, menerima apapun.
Menerima segala kurangnya.
Menerima segala lebihnya.
Menerima buruknya.
Menerima baiknya.
Menerima menyebalkannya.
Menerima menyenangkannya.
Tapi,
Untuk segala hal yang buruk,
Untuk segala hal yang kurang,
Untuk segala hal yang menyebalkan,
Tidak semua orang (bersedia) menerimanya.
Dan jika ada yang bersedia menerima mu seperti itu (harusnya) kamu pertahankan.
by
Rhanie
- Selasa, Desember 06, 2016
Reposted "Jatuh cinta itu"
by
Rhanie
- Selasa, Desember 06, 2016
Ketika jatuh cinta, banyak hal yang harus kamu lakukan.
1. Jatuh cinta pada dirinya
Yang paling pertama kamu harus kamu cintai adalah dirinya. Jatuh cinta pada dirinya artinya berusaha mengenal dirinya dan mencintai setiap inchi dari dirinya. Orang menyebutnya mencintai apa adanya, tentang cakep atau tidak, baik atau buruk, cuek atau posesif. Ya, jatuh cinta pada dirinya adalah bentuk penerimaanmu padanya. Tentang menyesuaikan dan memahami dirinya. Janganlah jatuh cinta, tapi kemudian di tengah jalan kamu protes dengan sifatnya yang sudah kamu kenal sejak dahulu.
2. Jatuh cinta pada dunianya
Sudah merasa cukup untuk jatuh cinta pada orangnya? Sepertinya kamu hanya sepertiga jatuh cinta. Setelah jatuh cinta pada dirinya, kamu juga harus melewati tahap mengenal dunianya. Dunianya ini berkaitan dengan keasikan dia, aktivitas, teman-teman dan semua yang ada di sekitarnya. Tak Cuma memahami orangnya, tapi kamu juga perlu memahami keasikannya. Di saat jatuh cinta, jika kamu melarang dia untuk asik dengan dunianya, berteman dengan sahabat-sahabatnya dan tak mau ditinggal dalam kesibukannya, maka kamu tak mencintai dirinya. Jangan jatuh cinta sambil membuat pagar atas apa yang kamu cintai. Biarkanlah dia berkembang, layaknya dirimu berkembang. Perkembangan itu akan membuat masing-masing belajar bagaimana beradaptasi satu sama lain. Pahamilah dunianya dan kamu akan semakin dicintai olehnya.
3. Jatuh cinta pada keluarganya
Sudah hebatkah dirimu mencintai dirinya dan dunianya? Maka cintailah keluarganya. Jika seserius itu perasaanmu, maka jatuh cinta tak hanya pada satu orang, tapi juga pada orang-orang yang dicintainya. Jika benar dalam cintamu, maka tujuan akhirmu adalah mendapatkan doa dari orang-orang yang dicintainya. Maka jika kamu membuat dia semakin jauh dari keluarganya ketika kalian jatuh cinta, maka itu adalah cinta yang tidak baik.
source : http://maafbercanda.com
1. Jatuh cinta pada dirinya
Yang paling pertama kamu harus kamu cintai adalah dirinya. Jatuh cinta pada dirinya artinya berusaha mengenal dirinya dan mencintai setiap inchi dari dirinya. Orang menyebutnya mencintai apa adanya, tentang cakep atau tidak, baik atau buruk, cuek atau posesif. Ya, jatuh cinta pada dirinya adalah bentuk penerimaanmu padanya. Tentang menyesuaikan dan memahami dirinya. Janganlah jatuh cinta, tapi kemudian di tengah jalan kamu protes dengan sifatnya yang sudah kamu kenal sejak dahulu.
2. Jatuh cinta pada dunianya
Sudah merasa cukup untuk jatuh cinta pada orangnya? Sepertinya kamu hanya sepertiga jatuh cinta. Setelah jatuh cinta pada dirinya, kamu juga harus melewati tahap mengenal dunianya. Dunianya ini berkaitan dengan keasikan dia, aktivitas, teman-teman dan semua yang ada di sekitarnya. Tak Cuma memahami orangnya, tapi kamu juga perlu memahami keasikannya. Di saat jatuh cinta, jika kamu melarang dia untuk asik dengan dunianya, berteman dengan sahabat-sahabatnya dan tak mau ditinggal dalam kesibukannya, maka kamu tak mencintai dirinya. Jangan jatuh cinta sambil membuat pagar atas apa yang kamu cintai. Biarkanlah dia berkembang, layaknya dirimu berkembang. Perkembangan itu akan membuat masing-masing belajar bagaimana beradaptasi satu sama lain. Pahamilah dunianya dan kamu akan semakin dicintai olehnya.
3. Jatuh cinta pada keluarganya
Sudah hebatkah dirimu mencintai dirinya dan dunianya? Maka cintailah keluarganya. Jika seserius itu perasaanmu, maka jatuh cinta tak hanya pada satu orang, tapi juga pada orang-orang yang dicintainya. Jika benar dalam cintamu, maka tujuan akhirmu adalah mendapatkan doa dari orang-orang yang dicintainya. Maka jika kamu membuat dia semakin jauh dari keluarganya ketika kalian jatuh cinta, maka itu adalah cinta yang tidak baik.
source : http://maafbercanda.com
Saya sedang berusaha bukan berleha-leha
by
Rhanie
- Sabtu, Desember 03, 2016
Malam minggu, 3 Desember 2016
"Mi, binggung nih. Mending pake kerudungan warna ini atau itu?"
"Udah pink aja sesekali"
"Hmm.. Oke deh"
Dengan mood yang antusias saya pun berangkat..
"Mas, agak ngebut aja yah. Soalnya saya ga mau telat dan keliatannya mau hujan juga nih"
"Oke, siap mbak. Asal engga kaget aja ya"
Tidak jauh dari rumah kemudian, rintik-rintik hujan mulai bermunculan..
"Mbak, ini mau neduh dulu atau gimana?"
"Oh ga usah mas, cuma rintik aja kok"
Dengan kecepatan yang lumayan kenceng dan saya tau si abang ojek pun sudah sangat berusaha untuk ngebut agar saya tidak terlambat sampai dan tidak kehujanan tapi namanya juga sudah mulai rintik hujan setiap orang yang berkendaraan roda dua juga berlomba-lomba untuk memacu kecepatannya agar tidak kehujanan ditambah dengan kemacetan mulai bermunculan.
"Mbak ini mulai agak deres"
"Ada jas hujan engga mas?"
"Waduh mbak, saya lupa bawa. Teduh dulu aja ya di pom bensin"
"Iya boleh mas"
Tidak sampai 5 menit setelah berteduh,
"Mas, ini udah agak redaan lanjut aja yah"
"Ok mbak"
Tidak jauh dari pom bensin tadi, hujan kembali agak deras.
"Mbak, hujan lagi. Teduh lagi aja ya"
"Iya"
Tidak sampai 5 menit,
"Mas udah mendingan nih. Tinggal rintik aja"
"Hujannya ngeledek nih mbak, tadi agak deres ini udah rintik lagi. Lewat kartini aja ya mbak. Biasa lancar.."
"Oh iya mas, boleh"
Dan, ketika ada di daerah kartini tiba-tiba hujan deras sederasnya..
"Mbak, berhenti neduh lagi yah"
"Iya mas, ini deres banget"
"Wah, ini sih bakalan lama mbak. Hujan angin juga. Untung sekitar daerah sini ada tempat buat berteduh"
Saya melihat di sebrang jalan sana, para pengendara roda dua yang sudah menggunakan jas hujan pun ikut berteduh karena hujan saat itu memang sangat deras ditambah dengan angin yang kadang kenceng juga.
Badan saya sudah kedinginan dan saya cuma terdiam mendengarkan si abang ojek berbicara.
Baju basah,
Jaket basah,
Jeans basah,
Kerudungan basah,
dan Sepatu juga basah....
Melihat sinyal di hp juga hilang-hilangan ini membuat saya tak bisa berkutik..
*Tiba-tiba muncul chat dari mami saya*
"Kak, dmn? Hujan? Udah ketemu sama Dae*g?
"Iya, hujan ni mi"
"Kalo hujan neduh dulu aja."
"Iya mi"
Setengah jam kemudian..
"Mbak, tadi kan katanya buru-buru yah. Ini uang nya saya ganti cash aja. Nanti kalo ada taxi lewat saya bantu stop deh"
"Boleh-boleh mas"
Beberapa taxi pun lewat dan semuanya full dengan penumpang di dalamnya..
Mencoba alternatif goc*r tapi tak ada yang mau mengambil orderan.
Alhasil, saya cuma bisa kembali berteduh.
45 Menit kemudian..
"Mas, lanjut jalan aja deh ya"
"Lhoh mbak, ini kan masih hujan."
"Udah ga terlalu deras juga kyknya mas. Gpp kok mas"
"Oh, yasudah kalo gitu mbak"
Disepanjang jalan,Para pengemudi roda dua juga ada yang menerobos hujan dengan jas hujan mereka masing-masing..
Sedangkan saya?
Sama-sama ikut menerobos hujan tanpa jas hujan..
Sesekali, terlihat orang-orang yang sedang berteduh melihat saya tanpa jas hujan.
Orang berkendara roda dua pun melakukan hal yang sama. Ada yang tersenyum meledek melihat saya tanpa jas hujan sedangkan dia memakai jas hujan..
"Wah mbak, banjir nih. Lumayan dalem juga. Kakinya di angkat aja mbak biar ga kebanjiran"
"Hujannya deres juga sih tadi, pantes aja banjir sedalam ini"
Akhirnya tiba juga distasiun,
"Mbak maaf ya, ga pake jas hujan udah gitu jadi telat nih gara-gara neduh terus. Jadi kehujanan basah gitu"
"Iya, gpp mas. Makasih banyak ya mas"
Setibanya di stasiun, saya langsung mencari Dia..
Iya, ketemu..
Tapi disepanjang pertemuan kami, saya didiamkan..
Mungkin dia cape menunggu saya yang datangnya sangat lama, saya yang ada di jalanan yang sedang kehujanan, kebasahan dan sedang berusaha untuk segera tiba dan menemui nya.
Kemudian saya ke toilet membersihkan baju dan jeans saya yang terkena cipratan banjir di jalan tadi.
Selesai membersihkan, saya kembali menemui Dia dan ternyata tidak ada.
"Maaf mas, liat mas-mas yang pake jaket biru disamping saya tadi engga?"
"Oh, udah naik kereta mbak"
"Naik kereta? Kereta yang barusan?"
"Iya yang barusan banget"
"Oh,makasih ya mas"
Terima kasih sudah mamatahkan semua usaha dan mood saya hari ini.
Terima kasih sudah mau meluangkan waktunya untuk menunggu saya nekad menerobos hujan dan kemudian kamu naik kereta.
Terima Kasih :)
Selamat malam mingguan para pembaca, Have a great weekend!
"Mi, binggung nih. Mending pake kerudungan warna ini atau itu?"
"Udah pink aja sesekali"
"Hmm.. Oke deh"
Dengan mood yang antusias saya pun berangkat..
"Mas, agak ngebut aja yah. Soalnya saya ga mau telat dan keliatannya mau hujan juga nih"
"Oke, siap mbak. Asal engga kaget aja ya"
Tidak jauh dari rumah kemudian, rintik-rintik hujan mulai bermunculan..
"Mbak, ini mau neduh dulu atau gimana?"
"Oh ga usah mas, cuma rintik aja kok"
Dengan kecepatan yang lumayan kenceng dan saya tau si abang ojek pun sudah sangat berusaha untuk ngebut agar saya tidak terlambat sampai dan tidak kehujanan tapi namanya juga sudah mulai rintik hujan setiap orang yang berkendaraan roda dua juga berlomba-lomba untuk memacu kecepatannya agar tidak kehujanan ditambah dengan kemacetan mulai bermunculan.
"Mbak ini mulai agak deres"
"Ada jas hujan engga mas?"
"Waduh mbak, saya lupa bawa. Teduh dulu aja ya di pom bensin"
"Iya boleh mas"
Tidak sampai 5 menit setelah berteduh,
"Mas, ini udah agak redaan lanjut aja yah"
"Ok mbak"
Tidak jauh dari pom bensin tadi, hujan kembali agak deras.
"Mbak, hujan lagi. Teduh lagi aja ya"
"Iya"
Tidak sampai 5 menit,
"Mas udah mendingan nih. Tinggal rintik aja"
"Hujannya ngeledek nih mbak, tadi agak deres ini udah rintik lagi. Lewat kartini aja ya mbak. Biasa lancar.."
"Oh iya mas, boleh"
Dan, ketika ada di daerah kartini tiba-tiba hujan deras sederasnya..
"Mbak, berhenti neduh lagi yah"
"Iya mas, ini deres banget"
"Wah, ini sih bakalan lama mbak. Hujan angin juga. Untung sekitar daerah sini ada tempat buat berteduh"
Saya melihat di sebrang jalan sana, para pengendara roda dua yang sudah menggunakan jas hujan pun ikut berteduh karena hujan saat itu memang sangat deras ditambah dengan angin yang kadang kenceng juga.
Badan saya sudah kedinginan dan saya cuma terdiam mendengarkan si abang ojek berbicara.
Baju basah,
Jaket basah,
Jeans basah,
Kerudungan basah,
dan Sepatu juga basah....
Melihat sinyal di hp juga hilang-hilangan ini membuat saya tak bisa berkutik..
*Tiba-tiba muncul chat dari mami saya*
"Kak, dmn? Hujan? Udah ketemu sama Dae*g?
"Iya, hujan ni mi"
"Kalo hujan neduh dulu aja."
"Iya mi"
Setengah jam kemudian..
"Mbak, tadi kan katanya buru-buru yah. Ini uang nya saya ganti cash aja. Nanti kalo ada taxi lewat saya bantu stop deh"
"Boleh-boleh mas"
Beberapa taxi pun lewat dan semuanya full dengan penumpang di dalamnya..
Mencoba alternatif goc*r tapi tak ada yang mau mengambil orderan.
Alhasil, saya cuma bisa kembali berteduh.
45 Menit kemudian..
"Mas, lanjut jalan aja deh ya"
"Lhoh mbak, ini kan masih hujan."
"Udah ga terlalu deras juga kyknya mas. Gpp kok mas"
"Oh, yasudah kalo gitu mbak"
Disepanjang jalan,Para pengemudi roda dua juga ada yang menerobos hujan dengan jas hujan mereka masing-masing..
Sedangkan saya?
Sama-sama ikut menerobos hujan tanpa jas hujan..
Sesekali, terlihat orang-orang yang sedang berteduh melihat saya tanpa jas hujan.
Orang berkendara roda dua pun melakukan hal yang sama. Ada yang tersenyum meledek melihat saya tanpa jas hujan sedangkan dia memakai jas hujan..
"Wah mbak, banjir nih. Lumayan dalem juga. Kakinya di angkat aja mbak biar ga kebanjiran"
"Hujannya deres juga sih tadi, pantes aja banjir sedalam ini"
Akhirnya tiba juga distasiun,
"Mbak maaf ya, ga pake jas hujan udah gitu jadi telat nih gara-gara neduh terus. Jadi kehujanan basah gitu"
"Iya, gpp mas. Makasih banyak ya mas"
Setibanya di stasiun, saya langsung mencari Dia..
Iya, ketemu..
Tapi disepanjang pertemuan kami, saya didiamkan..
Mungkin dia cape menunggu saya yang datangnya sangat lama, saya yang ada di jalanan yang sedang kehujanan, kebasahan dan sedang berusaha untuk segera tiba dan menemui nya.
Kemudian saya ke toilet membersihkan baju dan jeans saya yang terkena cipratan banjir di jalan tadi.
Selesai membersihkan, saya kembali menemui Dia dan ternyata tidak ada.
"Maaf mas, liat mas-mas yang pake jaket biru disamping saya tadi engga?"
"Oh, udah naik kereta mbak"
"Naik kereta? Kereta yang barusan?"
"Iya yang barusan banget"
"Oh,makasih ya mas"
Terima kasih sudah mamatahkan semua usaha dan mood saya hari ini.
Terima kasih sudah mau meluangkan waktunya untuk menunggu saya nekad menerobos hujan dan kemudian kamu naik kereta.
Terima Kasih :)
Selamat malam mingguan para pembaca, Have a great weekend!
Sebelum menyalahkan orang lain, introspeksi diri itu perlu
by
Rhanie
- Sabtu, Desember 03, 2016
"Saya sudah kasi semuanya buat dia. Perhatian saya.. Sayang saya.. Cinta saya. Tapi, dia tetap meninggalkan saya dan memilih yang lain"
Saya hanya tersenyum.
Yang dia ceritakan hanya baik-baiknya menurut dia saja.
Sedangkan yang buruknya?
Tidak ada yang dia ceritakan.
Sepertinya dia tidak menyadari satu hal.
Dibalik baik-baiknya yang sudah dia berikan, mungkin ada beberapa hal buruk yang membuat pasangannya menjadi "tidak betah" sehingga memilih yang lain.
Seperti yang sudah saya katakan di artikel saya sebelumnya, setiap orang pasti punya 2 sisi.
Sisi baik
dan
Sisi buruk.
Memang sebagai pasangan, tugas kita memberikan segala hal yang baik-baik.
Dan tak dapat dipungkiri sifat buruk kita pasti akan muncul dalam sebuah hubungan.
Tapi,
Tugas kita adalah meminimalisir sifat buruk itu dan tetap membuat pasangan kita agar "tetap betah".
Kita memang tak bisa memaksa seseorang untuk "tetap betah" sedangkan sifat kita sendiri yang sudah membuat seseorang itu menjadi tidak betah.
Dan harus saya akui,
Engga semua orang dengan mudahnya akan "betah" dengan sifat buruk seseorang.Balik lagi, bagaimana kita bisa membuat pasangan kita untuk "tetap betah" disaat dia menyadari semua sifat buruk kita.
Bagaimana kalau kondisi di awal tadi kita perjelas seperti ini.
"Saya sudah kasi semuanya buat dia. Perhatian saya" ~> Si pasangan pria tidak ada kabar selama beberapa hari sehingga membuat pasangannya menunggu dengan khawatir.
"Saya sudah kasi semuanya buat dia. Sayang saya" ~> Sebelumnya terjadi pertengkaran diantara mereka dimana pasangan pria nya membentak pasangan perempuannya.
"Saya sudah kasi semuanya buat dia. Cinta saya" ~> Sebelumnya pasangan pria nya berselisih paham dan salah, namun dia tidak berani mengungkapkan salahnya dan membiarkan pasangan perempuannya yang terus menerus meminta maaf. Egois bukan? Bisa dibayangkan orang yang tidak bersalah terus-menerus disuruh minta maaf secara tidak langsung.
Kita memang tak bisa lari dari sifat buruk kita.
Kita juga tak bisa meminta pasangan kita agar terus menerus memaklumi sifat buruk kita.
Yang bisa kita lakukan adalah menguranginya, dan membuat agar pasangan kita "tetap betah" walaupun sudah mengetahui sifat buruk kita.
Tidak ada seorangpun yang dengan gampangnya "tetap betah" dan "tetap tinggal" setelah mengetahui sifat buruk kita.
Percayalah,
Tidak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini.
Yang ada hanya seseorang yang punya beberapa sifat buruk tapi bisa dia kendalikan dan minimalisir sifat buruknya itu sendiri sehingga dia selalu terlihat sempurna di mata pasangannya.
Karena orang lain lebih gampang bilang "kamu yang salah"
dibandingkan introspeksi diri sendiri.