by
Rhanie
- Minggu, Februari 05, 2017
Sedih di Bandara
by
Rhanie
- Minggu, Februari 05, 2017
Pernah merasakan sangat khawatir dengan seseorang?
Terlebih lagi seseorang itu ga ada kabar apapun.
Lalu,
Sekalinya ada chat, isinya :(
Sebelumnya saya memang ga tau kamu sedang apa? Apakah sedang santai atau sibuk.
Dan kamu tak memberikan kabar apapun,
Kemudian kamu chat seperti itu.
Bagaimana bisa, orang yang ga tau apa-apa kemudian dimarahi?
Apakah saya salah?
Lain halnya kalau sebelumnya saya sudah tau kamu memang sedang sibuk dan akan bekerja di hari minggu kemudian saya "ngeyel" terus-menerus menelpon menggangu pekerjaan kamu. Kalau seperti itu kondisinya, sangat jelas kalau saya sangat salah.
Kamu tau kan hati saya sensitif untuk beberapa hal.
Gimana rasanya baca chat seperti itu?
Sedih?
Lebih tepatnya sangat sedih.
Kemudian tanpa sadar menetes di bandara dan orang yang berlalu lalang pun melihat.
Saya ga minta banyak hal.
Cukup kabari saya dihari itu bagaimana kamu disana.
Jadi saya tau apakah kamu baik-baik saja dan sehat.
Dan apabila kamu sedang sibuk, saya juga tak mau mengganggu kamu.
Ketika kamu sudah mengabari, itu cukup membuat saya lega dan tenang.
Kamu ga tau bagaimana khawatirnya saya,
Kamu ga tau bagaimana paniknya saya,
Kamu ga tau bagaimana uring-uringannya saya memikirkan kamu kenapa,
Kamu ga tau bagaimana binggung nya saya setiap kali ditanya oleh orang tua saya bagaimana hari ini kamu disana,
Terlebih lagi, saya tak menerima kabar dari kamu.
Mungkin kelak, kamu akan tau bagaimana rasanya sangat khawatir dengan seseorang dan disaat kamu khawatir kamu tak mendapatkan jawaban apapun atas semua kekhawatiranmu itu.
Ini memang salah saya.
Saya yang terlalu berlebihan khawatir dengan keadaan kamu disana.
Maaf
Terlebih lagi seseorang itu ga ada kabar apapun.
Lalu,
Sekalinya ada chat, isinya :(
Sebelumnya saya memang ga tau kamu sedang apa? Apakah sedang santai atau sibuk.
Dan kamu tak memberikan kabar apapun,
Kemudian kamu chat seperti itu.
Bagaimana bisa, orang yang ga tau apa-apa kemudian dimarahi?
Apakah saya salah?
Lain halnya kalau sebelumnya saya sudah tau kamu memang sedang sibuk dan akan bekerja di hari minggu kemudian saya "ngeyel" terus-menerus menelpon menggangu pekerjaan kamu. Kalau seperti itu kondisinya, sangat jelas kalau saya sangat salah.
Kamu tau kan hati saya sensitif untuk beberapa hal.
Gimana rasanya baca chat seperti itu?
Sedih?
Lebih tepatnya sangat sedih.
Kemudian tanpa sadar menetes di bandara dan orang yang berlalu lalang pun melihat.
Saya ga minta banyak hal.
Cukup kabari saya dihari itu bagaimana kamu disana.
Jadi saya tau apakah kamu baik-baik saja dan sehat.
Dan apabila kamu sedang sibuk, saya juga tak mau mengganggu kamu.
Ketika kamu sudah mengabari, itu cukup membuat saya lega dan tenang.
Kamu ga tau bagaimana khawatirnya saya,
Kamu ga tau bagaimana paniknya saya,
Kamu ga tau bagaimana uring-uringannya saya memikirkan kamu kenapa,
Kamu ga tau bagaimana binggung nya saya setiap kali ditanya oleh orang tua saya bagaimana hari ini kamu disana,
Terlebih lagi, saya tak menerima kabar dari kamu.
Mungkin kelak, kamu akan tau bagaimana rasanya sangat khawatir dengan seseorang dan disaat kamu khawatir kamu tak mendapatkan jawaban apapun atas semua kekhawatiranmu itu.
Ini memang salah saya.
Saya yang terlalu berlebihan khawatir dengan keadaan kamu disana.
Maaf
by
Rhanie
- Minggu, Februari 05, 2017
05022017
Harusnya :'(
Buat sebagian orang,
Hari senin itu, seperti penentu di hari selanjutnya.
Biasanya di hari senin itu akan banyak emosi yang meluap bagi sebagian karyawan kantoran.
Macetnya jalanan, traffic pekerjaan yang memuncak dan berbagai hal lainnya.
tuut..tuut..tuut.
Ponselku berbunyi dan ternyata ada pesan dari pacarku.
"Bi, nanti aku jemput ya. Kamu tunggu ditempat biasa aja"
"Ok sayang" ku balas pesan untuk pacarku dengan hati yang berbunga-bunga. Aaaaaaah rasanya aku makin hari makin sayang dengan pacarku.
Kulanjutkan pekerjaan kantorku sambil bernyanyi-nyanyi riang saking bahagianya.
.........
"Ari, materi training buat nanti udah beres kan ya?"
"Udah beres kok, selow. Eh iya, gw minta point hasil meeting tadi donk bro yang di white board. Lo tadi foto kan?"
"Tuh, ambil aja di hp gw ada di gallery ya"
"Pattern nya apaan nih?"
"Z"
"Tumben banget lo kasi gw akses buat pegang hp lo? Biasanya lo mana mau gw buka-buka hp lo Mike"
Mike hanya diam sambil membereskan kertas print yang akan ia gunakan untuk meeting nanti.
"Terus ini kenapa daritadi lesu banget gw ajak ngobrol? Berantem sama Dina?"
"Iya"
"Kali ini karna apa?"
"Dia bilang, gw ga anggap dia sebagai ceweknya. Bilangnya gw ga akuin dia sebagai pacarnya"
"Lhoh, aneh banget. Gw ga paham nih bro"
"Jadi, gw ga pernah posting foto berdua dengan dia di sosmed gw. Nah ya udah deh dia jadi ngambek segala bilang gw ga anggap dia lah. Katanya orang lain pacaran posting foto sama pacarnya nah ini gw engga"
"HAHAHHA, Mike.. Mike... Emank selama pacaran lo ga pernah posting apa?"
"Enggak"
"Ya pantesan lah dia ngambek. Lagian, lo sama pacar sendiri aja masa ga pernah sekali aja posting foto berdua? Apa, jangan-jangan lo takut para fans lo kecewa pas udah tau lo udah punya pacar?"
"Nah, bisa jadi itu juga ri. HAHAHHAHA... Ya engga gitulah.."
"Lo, masalah sepele gitu aja masa masih ga bisa handle sih? Ya peka dikit lah, cewek kan seneng ya kalo pacarnya posing foto berduaan walaupun sekali aja. Ya menurut mereka semacam dianggap gitu lah Mike"
"Hmm, ya tar deh gw posting. Lagian cewek gw ada aja lagi segala ngambek. Lo sama cewek lo adem ayem aja gw liat. Kapan kapan undangannya?
"Yaa iyalah adem ayem, harmonis, mesra-mesraan, bahagia, berantem mah adalah tapi ya baikan lagi. Undangan? Lo mau sponsorin gw ga? Kalo mau, langsung nih besok gw kasi undangan. HAHAHA"
"Ari, ruang training ganti ke ruang 1A yah" ujar salah seorang rekan kerja mereka.
"86 coy, tar lagi gw kesana"
"Mike gw training dulu bro, peserta training nya para bos pula. Lo tau kan kalo sama bos yang itu tuh telat dikit aja ngomel-ngomel nya panjang bisa sampe 3 jam"
"Bos perempuan selalu benar ri, kalo salah balik lagi ke pasal karyawan yang pasti salah. HAHAHA"
Ari pun bergegas pergi ke ruang training dengan membawa laptop dan beberapa tumpukan kertas ditangannya.
Sementara Mike, ia mengambil ponselnya yang ditaruh Ari di mejanya tadi.
"Sayang, semangat ya kerjanya" dikirim nya chat itu ke Dina pacarnya.
Hari senin itu, seperti penentu di hari selanjutnya.
Biasanya di hari senin itu akan banyak emosi yang meluap bagi sebagian karyawan kantoran.
Macetnya jalanan, traffic pekerjaan yang memuncak dan berbagai hal lainnya.
tuut..tuut..tuut.
Ponselku berbunyi dan ternyata ada pesan dari pacarku.
"Bi, nanti aku jemput ya. Kamu tunggu ditempat biasa aja"
"Ok sayang" ku balas pesan untuk pacarku dengan hati yang berbunga-bunga. Aaaaaaah rasanya aku makin hari makin sayang dengan pacarku.
Kulanjutkan pekerjaan kantorku sambil bernyanyi-nyanyi riang saking bahagianya.
.........
"Ari, materi training buat nanti udah beres kan ya?"
"Udah beres kok, selow. Eh iya, gw minta point hasil meeting tadi donk bro yang di white board. Lo tadi foto kan?"
"Tuh, ambil aja di hp gw ada di gallery ya"
"Pattern nya apaan nih?"
"Z"
"Tumben banget lo kasi gw akses buat pegang hp lo? Biasanya lo mana mau gw buka-buka hp lo Mike"
Mike hanya diam sambil membereskan kertas print yang akan ia gunakan untuk meeting nanti.
"Terus ini kenapa daritadi lesu banget gw ajak ngobrol? Berantem sama Dina?"
"Iya"
"Kali ini karna apa?"
"Dia bilang, gw ga anggap dia sebagai ceweknya. Bilangnya gw ga akuin dia sebagai pacarnya"
"Lhoh, aneh banget. Gw ga paham nih bro"
"Jadi, gw ga pernah posting foto berdua dengan dia di sosmed gw. Nah ya udah deh dia jadi ngambek segala bilang gw ga anggap dia lah. Katanya orang lain pacaran posting foto sama pacarnya nah ini gw engga"
"HAHAHHA, Mike.. Mike... Emank selama pacaran lo ga pernah posting apa?"
"Enggak"
"Ya pantesan lah dia ngambek. Lagian, lo sama pacar sendiri aja masa ga pernah sekali aja posting foto berdua? Apa, jangan-jangan lo takut para fans lo kecewa pas udah tau lo udah punya pacar?"
"Nah, bisa jadi itu juga ri. HAHAHHAHA... Ya engga gitulah.."
"Lo, masalah sepele gitu aja masa masih ga bisa handle sih? Ya peka dikit lah, cewek kan seneng ya kalo pacarnya posing foto berduaan walaupun sekali aja. Ya menurut mereka semacam dianggap gitu lah Mike"
"Hmm, ya tar deh gw posting. Lagian cewek gw ada aja lagi segala ngambek. Lo sama cewek lo adem ayem aja gw liat. Kapan kapan undangannya?
"Yaa iyalah adem ayem, harmonis, mesra-mesraan, bahagia, berantem mah adalah tapi ya baikan lagi. Undangan? Lo mau sponsorin gw ga? Kalo mau, langsung nih besok gw kasi undangan. HAHAHA"
"Ari, ruang training ganti ke ruang 1A yah" ujar salah seorang rekan kerja mereka.
"86 coy, tar lagi gw kesana"
"Mike gw training dulu bro, peserta training nya para bos pula. Lo tau kan kalo sama bos yang itu tuh telat dikit aja ngomel-ngomel nya panjang bisa sampe 3 jam"
"Bos perempuan selalu benar ri, kalo salah balik lagi ke pasal karyawan yang pasti salah. HAHAHA"
Ari pun bergegas pergi ke ruang training dengan membawa laptop dan beberapa tumpukan kertas ditangannya.
Sementara Mike, ia mengambil ponselnya yang ditaruh Ari di mejanya tadi.
"Sayang, semangat ya kerjanya" dikirim nya chat itu ke Dina pacarnya.
by
Rhanie
- Selasa, Januari 24, 2017
Allah baiknya luar biasa, asalkan kita sabar.
Setiap orang memiliki proses dalam bersabar.
Ada tingkatan-tingkatan yang harus dilalui.
Setiap orang memiliki proses dalam bersabar.
Ada tingkatan-tingkatan yang harus dilalui.
Tidak serta merta langsung dapat apa yang diminta.
Orang bilang berdoa itu seperti kayuhan roda sepeda.
Orang bilang berdoa itu seperti kayuhan roda sepeda.
Semakin dikayuh semakin kita dekat akan tujuan yang ingin dicapai.
by : evie (adik kelas saya di kampus D3 dulu)
Kami itu kalo lagi waras ya waras,
Kami itu kalo lagi bener ya bener,
Kami itu kalo lagi dewasa ya engga ada keliatan childishnya,
Kami itu kalo lagi ketawa ngakak ya apa aja dibecandain,
Kami itu kalo lagi becanda berisik,
Kami itu kalo lagi koslet ya melencengnya entah kemana-mana,
Kami itu kalo lagi kumat sensitifnya ya pasti apa aja bisa di ambekin,
Kami itu kalo lagi mesra ya mesra,
Kami itu kalo lagi berantem ya diam,
Kami itu kalo lagi ada yang ngeyel ya mesti sabar,
Kami itu ya beginilah kelakuannya.
Semoga sehat-sehat selalu, panjang umur, bahagia terus biar bisa berisik bersama, waras bersama, koslet bersama, melenceng bersama, sabar bersama, kadang berantem bersama dan mesra bersama. Aamiin
Tak perlu membuat khawatir
by
Rhanie
- Jumat, Januari 13, 2017
"Halo adik kakak yang paling cantik..." kuhampiri adikku yang kelihatannya sedang sibuk didepan laptop
"Darimana aja sih kak baru pulang?"
"Abis pacaran donk, lho kamu kok tumben malam minggu dirumah? Ga keluar sama Bram?"
"Gak"
"Kok jawabnya jutek banget. Oh, pasti lagi berantem kan. Hahaha, kalian ini kakak nikahin juga nih kalo berantem terus"
"Ehm.. Kak, tadi jadi ke dokter kan? Terus dokternya bilang apa?"
"Dokter ga ada bilang apa-apa. Cuma bilang harus happy"
"Terus obatnya?"
"Oh, dosis obat sih udah berkurang kok dek. Tenang aja"
"Kak, aku kasi tau mama ya kak tentang ini"
"Ga perlu dek, jangan bikin orang tua cemas. Tugas kita sekarang bahagiain mereka, bukan malah bikin mereka cemas"
"Tapi kak, mama harus tau"
"Ga perlu dek, semua akan baik-baik aja kok. Yaudah kakak mau mandi dulu ya, badan udah lengket-lengket banget nih"
"Terserah lah kak. Kak, kalau lapar aku udah masak ya"
"Oh iya, sekarang jatah kamu yang masak yah. Ookee..." Teriakku dari kejauhan.
"Kak, aku besok mau ke tempat mama ya"
"Lho, besok kan minggu dek. Biasa kalau mau ke tempat mama kan kita sabtu" ujarku dari toilet
"Iya, aku senin sama selasa udah ambil cuti kok"
"Lho, kok ambil cutinya sendirian aja? Ga ajak-ajak kakak? Ada masalah sama Bram?"
"Ga ada apa-apa kak, nantilah aku ceritain. Buruan kak mandinya, aku mau ke toilet juga nih"
"Kebiasaan banget sih toilet lagi dipake mau ikutan pake juga. Sabar, sabar"
Dibenakku, cukup adikku saja yang mengetahui tentang penyakitku ini.
Adikku ini memang bisa dihandalkan untuk hal-hal semacam ini.
Kedua orang tuaku sebaiknya jangan mengetahuinya dulu.
Karena belum waktunya dan aku tak mau membuat mereka khawatir.
Mereka cukup mengetahui kabar ini ketika aku sudah sembuh saja nanti.
Iya, itu lebih baik
"Darimana aja sih kak baru pulang?"
"Abis pacaran donk, lho kamu kok tumben malam minggu dirumah? Ga keluar sama Bram?"
"Gak"
"Kok jawabnya jutek banget. Oh, pasti lagi berantem kan. Hahaha, kalian ini kakak nikahin juga nih kalo berantem terus"
"Ehm.. Kak, tadi jadi ke dokter kan? Terus dokternya bilang apa?"
"Dokter ga ada bilang apa-apa. Cuma bilang harus happy"
"Terus obatnya?"
"Oh, dosis obat sih udah berkurang kok dek. Tenang aja"
"Kak, aku kasi tau mama ya kak tentang ini"
"Ga perlu dek, jangan bikin orang tua cemas. Tugas kita sekarang bahagiain mereka, bukan malah bikin mereka cemas"
"Tapi kak, mama harus tau"
"Ga perlu dek, semua akan baik-baik aja kok. Yaudah kakak mau mandi dulu ya, badan udah lengket-lengket banget nih"
"Terserah lah kak. Kak, kalau lapar aku udah masak ya"
"Oh iya, sekarang jatah kamu yang masak yah. Ookee..." Teriakku dari kejauhan.
"Kak, aku besok mau ke tempat mama ya"
"Lho, besok kan minggu dek. Biasa kalau mau ke tempat mama kan kita sabtu" ujarku dari toilet
"Iya, aku senin sama selasa udah ambil cuti kok"
"Lho, kok ambil cutinya sendirian aja? Ga ajak-ajak kakak? Ada masalah sama Bram?"
"Ga ada apa-apa kak, nantilah aku ceritain. Buruan kak mandinya, aku mau ke toilet juga nih"
"Kebiasaan banget sih toilet lagi dipake mau ikutan pake juga. Sabar, sabar"
Dibenakku, cukup adikku saja yang mengetahui tentang penyakitku ini.
Adikku ini memang bisa dihandalkan untuk hal-hal semacam ini.
Kedua orang tuaku sebaiknya jangan mengetahuinya dulu.
Karena belum waktunya dan aku tak mau membuat mereka khawatir.
Mereka cukup mengetahui kabar ini ketika aku sudah sembuh saja nanti.
Iya, itu lebih baik
by
Rhanie
- Senin, Januari 09, 2017
Ketika hati tak kunjung menerima apa yang menjadi keinginan kita tak sejalan dengan yang terjadi.
Ya Rabb, Dzat yang membolak-balikan hati
Hanya kepada Engkau aku berpasrah.
Hanya Engkau yang bisa menerima segala resah.
Mohon hilangkan gelisah ini Ya Rabb.
Ya Rabb, Dzat yang membolak-balikan hati
Hanya kepada Engkau aku berpasrah.
Hanya Engkau yang bisa menerima segala resah.
Mohon hilangkan gelisah ini Ya Rabb.
Tugas aku membahagiakanmu
by
Rhanie
- Senin, Januari 09, 2017
Hai, perkenalkan aku Farah Retmalia.
Umurku 27 tahun.
Aku bekerja disalah satu kantor swasta di Jakarta.
Di Jakarta, aku mengontrak sebuah rumah di daerah Tebet berdua dengan adikku Karina Putri.
Adikku juga bekerja di salah satu BUMN yang ada di kota Jakarta.
Alhasil, kami berdua kakak beradik merantau mengadu nasib di Ibu Kota.
Sedangkan orang tua kami tinggal di Bandung.
Dan setiap weekend biasanya kami berdua akan pulang ke Bandung untuk bertemu dengan kedua orang tua kami.
......
"Nona Farah Retmalia"
"Nona Farah"
"Iya" seketika aku langsung membuka headset ku ketika mendengar namaku dipanggil oleh perempuan berseragam itu.
"Halo, gimana? Ada keluhan?"
"Alhamdulillah baik dan ga ada keluhan si sejauh ini"
"Oke, tiduran. Tarik nafas.. Ok.. ga ada apa-apa kayaknya. Hmm, kamu kok kurusan ya sekarang?"
"Masa sih dok?"
"Lagi banyak pikiran? Atau stress?"
"Engga ada sih dok, I'm Ok" jawabku sambil tersenyum pada si dokter.
"Hidup cuma sekali. Dan wajar sih kalau banyak masalah dalam hidup tapi ga boleh sampai stress ya. Saya sering bilang ke pasien saya walaupun ada banyak masalah harus tetap santai dan tenang. Dibawa happy aja jangan sampai jadi beban pikiran. Karena kadang yang buat seseorang yang tadinya sehat kemudian jadi sakit ya pikiran nya sendiri. Intinya jaga makanan, olahraga, jangan banyak pikiran dan harus selalu happy"
"Ok dok!" inilah salah satu hal yang aku sukai ketika bertemu dengan dokter ini karna selalu ada wejangan hidup yang diberikannya.
Aku Ingin Engkau Slalu Hadir dan Temani Aku Disetiap Langkah Yang Meyakiniku Kau Tercipta Untukku.. tiba-tiba ponselku berdering dan di layar ponsel terlihat nama pacarku.
"Kayaknya ada yang mau malam mingguan nih"
"Hahaha,bisa aja dok. Obatnya masih sama ya dok?"
"Sama kok tapi dosisnya udah mulai saya kurangi yah. Ok itu aja. Inget ya pesen saya tadi"
"Ok dok, makasih ya dok"
.....
"Gimana? Udah ketemu dokternya?"
"Udah kok ketemu dokternya"
"Terus apa katanya?"
"Katanya harus happy dan seperti biasa dikasi obat lagi."
Melihat ekspresi wajahnya yang sangat tenang, membuat aku ingin menanyakan sesuatu padanya.
"Hmm.. Ari, kamu kan tau aku lagi sakit tapi kenapa masih mau sama aku? Kamu ga mau cari yang lain aja? Yang masih sehat ga sakit kayak aku?"
Pacarku hanya tersenyum mendengar pertanyaanku. Kemudian dia mengambil helm yang sejak tadi
sudah terpasang di samping jok motornya lalu ia memasangkannya dikepalaku sambil dia menjawab pertanyaanku tadi.
"Dari pertama aku memutuskan untuk sama kamu, aku udah siap dengan semuanya. Termasuk resiko kedepannya. Aku terima apapun dan bagaimanapun kamu. Dan aku berharap kita bisa jalani hubungan ini sama-sama sampai tujuan akhir kita nanti. Nah, tugas aku sekarang adalah ngebahagiain kamu orang yang aku sayang. Coba gini, kamu sayang sama orang terus orang itu tiba-tiba sakit lantas apa kamu tinggalin dia? Lalu cari yang lain?"
"Enggak"
"Nah, enggak nya pasti ada alasan kan? Ya gitulah jawaban pertanyaan kamu tadi. Lagian kan masih bisa diobatin bi"
Aku melihat raut wajahnya yang begitu tenang menjelaskan semuanya padaku.
"Sayang, makasih ya udah memperlakukan aku seperti tuan putri" tanpa sadar aku terharu dan meneteskan air mata kemudian cepat-cepat aku seka dengan jari telunjukku.
"Lho, kok malah mewek sih bi? Udah cantik gini mau pacaran kok mewek? I lucky to have you"
"Aku kalau dipuji pacar sendiri suka terharu sih. Jadi hari ini kita pacaran kemana?" kadang ada hal sederhana saja dari dirinya yang mampu membuat aku menjadi begitu sangat spesial. Tak perlu benda mewah atau hal-hal berlebihan cukup dengan pujian-pujian, perhatian dan semangatnya untukku terkadang itu saja sudah cukup.
"Yuk, ke suatu tempat yang romantis banget. Aku yakin kamu pasti suka. Lagian kayaknya udah lama kan aku engga ajak pacar aku ke tempat yang romantis"
"Sekali lagi, makasih ya sayang udah sangat tulus"
"Iya sama-sama bi, jadi kita mau ganti tempat pacaran jadi didepan RS aja atau tetap mau ke tempat romantis yang aku bilang tadi?"
"Hahahahahah, kamuuu..."
.......
Hari itu,
Seketika aku lupa dengan penyakitku.
Aku lupa dengan dosis obat yang dikasi dokter tadi.
Aku lupa dengan kekhawatiranku apakah pacarku masih bersedia bersama aku atau tidak.
Dan
Aku tak perduli seberapa bosannya harus minum obat setiap harinya.
Yang aku tau, aku adalah tuan putri yang sangat beruntung yang mempunyai pangeran yang sangat menyayangiku, bersedia menerimaku apa pun keadaannya, bagaimanapun terpuruknya aku dan selalu mensupport aku tanpa bosan.
Terima kasih pangerang sudah menyulap obat-obat yang ada dipikiraku menjadi bunga-bunga yang indah.
Umurku 27 tahun.
Aku bekerja disalah satu kantor swasta di Jakarta.
Di Jakarta, aku mengontrak sebuah rumah di daerah Tebet berdua dengan adikku Karina Putri.
Adikku juga bekerja di salah satu BUMN yang ada di kota Jakarta.
Alhasil, kami berdua kakak beradik merantau mengadu nasib di Ibu Kota.
Sedangkan orang tua kami tinggal di Bandung.
Dan setiap weekend biasanya kami berdua akan pulang ke Bandung untuk bertemu dengan kedua orang tua kami.
......
"Nona Farah Retmalia"
"Nona Farah"
"Iya" seketika aku langsung membuka headset ku ketika mendengar namaku dipanggil oleh perempuan berseragam itu.
"Halo, gimana? Ada keluhan?"
"Alhamdulillah baik dan ga ada keluhan si sejauh ini"
"Oke, tiduran. Tarik nafas.. Ok.. ga ada apa-apa kayaknya. Hmm, kamu kok kurusan ya sekarang?"
"Masa sih dok?"
"Lagi banyak pikiran? Atau stress?"
"Engga ada sih dok, I'm Ok" jawabku sambil tersenyum pada si dokter.
"Hidup cuma sekali. Dan wajar sih kalau banyak masalah dalam hidup tapi ga boleh sampai stress ya. Saya sering bilang ke pasien saya walaupun ada banyak masalah harus tetap santai dan tenang. Dibawa happy aja jangan sampai jadi beban pikiran. Karena kadang yang buat seseorang yang tadinya sehat kemudian jadi sakit ya pikiran nya sendiri. Intinya jaga makanan, olahraga, jangan banyak pikiran dan harus selalu happy"
"Ok dok!" inilah salah satu hal yang aku sukai ketika bertemu dengan dokter ini karna selalu ada wejangan hidup yang diberikannya.
Aku Ingin Engkau Slalu Hadir dan Temani Aku Disetiap Langkah Yang Meyakiniku Kau Tercipta Untukku.. tiba-tiba ponselku berdering dan di layar ponsel terlihat nama pacarku.
"Kayaknya ada yang mau malam mingguan nih"
"Hahaha,bisa aja dok. Obatnya masih sama ya dok?"
"Sama kok tapi dosisnya udah mulai saya kurangi yah. Ok itu aja. Inget ya pesen saya tadi"
"Ok dok, makasih ya dok"
.....
"Gimana? Udah ketemu dokternya?"
"Udah kok ketemu dokternya"
"Terus apa katanya?"
"Katanya harus happy dan seperti biasa dikasi obat lagi."
Melihat ekspresi wajahnya yang sangat tenang, membuat aku ingin menanyakan sesuatu padanya.
"Hmm.. Ari, kamu kan tau aku lagi sakit tapi kenapa masih mau sama aku? Kamu ga mau cari yang lain aja? Yang masih sehat ga sakit kayak aku?"
Pacarku hanya tersenyum mendengar pertanyaanku. Kemudian dia mengambil helm yang sejak tadi
sudah terpasang di samping jok motornya lalu ia memasangkannya dikepalaku sambil dia menjawab pertanyaanku tadi.
"Dari pertama aku memutuskan untuk sama kamu, aku udah siap dengan semuanya. Termasuk resiko kedepannya. Aku terima apapun dan bagaimanapun kamu. Dan aku berharap kita bisa jalani hubungan ini sama-sama sampai tujuan akhir kita nanti. Nah, tugas aku sekarang adalah ngebahagiain kamu orang yang aku sayang. Coba gini, kamu sayang sama orang terus orang itu tiba-tiba sakit lantas apa kamu tinggalin dia? Lalu cari yang lain?"
"Enggak"
"Nah, enggak nya pasti ada alasan kan? Ya gitulah jawaban pertanyaan kamu tadi. Lagian kan masih bisa diobatin bi"
Aku melihat raut wajahnya yang begitu tenang menjelaskan semuanya padaku.
"Sayang, makasih ya udah memperlakukan aku seperti tuan putri" tanpa sadar aku terharu dan meneteskan air mata kemudian cepat-cepat aku seka dengan jari telunjukku.
"Lho, kok malah mewek sih bi? Udah cantik gini mau pacaran kok mewek? I lucky to have you"
"Aku kalau dipuji pacar sendiri suka terharu sih. Jadi hari ini kita pacaran kemana?" kadang ada hal sederhana saja dari dirinya yang mampu membuat aku menjadi begitu sangat spesial. Tak perlu benda mewah atau hal-hal berlebihan cukup dengan pujian-pujian, perhatian dan semangatnya untukku terkadang itu saja sudah cukup.
"Yuk, ke suatu tempat yang romantis banget. Aku yakin kamu pasti suka. Lagian kayaknya udah lama kan aku engga ajak pacar aku ke tempat yang romantis"
"Sekali lagi, makasih ya sayang udah sangat tulus"
"Iya sama-sama bi, jadi kita mau ganti tempat pacaran jadi didepan RS aja atau tetap mau ke tempat romantis yang aku bilang tadi?"
"Hahahahahah, kamuuu..."
.......
Hari itu,
Seketika aku lupa dengan penyakitku.
Aku lupa dengan dosis obat yang dikasi dokter tadi.
Aku lupa dengan kekhawatiranku apakah pacarku masih bersedia bersama aku atau tidak.
Dan
Aku tak perduli seberapa bosannya harus minum obat setiap harinya.
Yang aku tau, aku adalah tuan putri yang sangat beruntung yang mempunyai pangeran yang sangat menyayangiku, bersedia menerimaku apa pun keadaannya, bagaimanapun terpuruknya aku dan selalu mensupport aku tanpa bosan.
Terima kasih pangerang sudah menyulap obat-obat yang ada dipikiraku menjadi bunga-bunga yang indah.
Laa tahzan, inallaha ma’ana
by
Rhanie
- Rabu, Januari 04, 2017
Mengapa bersedih?
Bukannya harusnya bertawakal?
Laa tahzan, inallaha ma’ana.
Tahun Baru
by
Rhanie
- Selasa, Januari 03, 2017
Halo, hari ketiga di tahun 2017!
Tahun Baru.
Tampilan blog baru.
Let's make a new resolution!
Eits,
Ini melanjutkan resolusi di tahun sebelumnya yang belum terealisasi dan membuat resolusi baru deh.
Dan
Semoga semakin banyak impian dan doa yang dikabulkan sama Allah SWT di tahun ini.
Aamiin
Tampilan blog baru.
Let's make a new resolution!
Eits,
Ini melanjutkan resolusi di tahun sebelumnya yang belum terealisasi dan membuat resolusi baru deh.
- Semoga tahun ini bisa menikah.
- Semoga bisa lanjut S2 dengan rejeki beasiswa.
- Semoga bisa kerja di BUMN
- Semoga dikasi kesempatan buat berangkatin haji/umrah ortu
- Semoga penyakit males-malesan buat nulisnya berkurang.
- Semoga semakin semangat buat bercerita.
- Semoga bikin kumpulan cerpennya terwujud
- Semoga jadi ambil toefl
- Semoga bisa parttime di salah satu radio
- Semoga semakin giat eksplore kegiatan masak-memasak
- Semoga tahun ini semakin seru, semakin menyenangkan.
Dan
Semoga semakin banyak impian dan doa yang dikabulkan sama Allah SWT di tahun ini.
Aamiin
Kilas Balik 2016
by
Rhanie
- Sabtu, Desember 31, 2016
Satu kata untuk tahun 2016 ini.
"Unpredictable"
Semua berbalik jadi 360 derajat untuk beberapa hal.
Keputusan crusial yang saya ambil, tragedi operasi yang ternyata berawal dari banyak pikiran sendiri, meninggal oma saya yang beliau setiap ketemu saya selalu memutarkan kembali memori masa kecil saya, meninggal guru ngaji saya yang tadinya saya berencana beliau yang akan bacain doa waktu saya lamaran, saya bisa selesaikan ekstensi S1 saya awalnya saya pikir ini ga akan beres, adik kedua saya yang merantau ke Palembang, dan banyak lagi kejadian yang tak pernah terfikirkan sebelumnya.
Mungkin ini adalah tahun titik balik saya.
Tahun 2016 adalah tahun terbaik saya sejauh ini.
Tahun 2016 adalah tahun terbaik saya sejauh ini.
Tahun pendewasaan.
Tahun belajar sifat ikhlas.
Tahun dimana sifat sabar saya dilatih semakin dalam.
Tahun dimana segala pencapaian harus dibayar mahal pengorbanan dan kehilangan.
Tahun dimana sifat sabar saya dilatih semakin dalam.
Tahun dimana segala pencapaian harus dibayar mahal pengorbanan dan kehilangan.
Untuk beberapa hal,
Impian saya ada yang dikabulkan dan ada juga yang belum dikabulkan sama Allah SWT.
Untuk beberapa hal yang belum dikabulkan semoga di Tahun 2017 nanti satu per satu dikabulkan Allah SWT. Aaamin
Terima kasih ya Allah, untuk tahun 2016 yang penuh kejutan, dimana banyak pelajaran yang bernama kehilangan, kebahagiaan, kekecewaan bahkan ketulusan.
Terima kasih ya Allah, untuk tahun 2016 yang penuh kejutan, dimana banyak pelajaran yang bernama kehilangan, kebahagiaan, kekecewaan bahkan ketulusan.
Karena hidup harus punya tujuan dan target, agar kamu tau kemana arahmu kelak.
Apalah arti hidup seseorang kalau
dalam hidupnya tak ada yang ia jadikan target untuk dicapai.
by
Rhanie
- Jumat, Desember 30, 2016
by
Rhanie
- Rabu, Desember 28, 2016
Perasaan nano-nano
by
Rhanie
- Rabu, Desember 28, 2016
2 hari menuju penutup tahun 2016.
Hari ini banyak dapet berita-berita bahagia.
Dari mulai teman kantor (lama) yang akhirnya dilamar,
Teman SMA juga dilamar,
Pokoknya sosmed saya minggu ini dipenuhi oleh foto lamaran,
Temen SMA yang melahirkan,
Kesayangan saya dapat kantor baru dan bulan depan merantau.
Semua beritanya bikin bahagia-bahagia terharu.
Dan hari ini juga ditutup dengan berita duka dari guru ngaji saya waktu SD.
Innalillahi wa innailahi rojiun, semoga segala amal ibadah pak Hamid diterima Allah SWT. Aamiin :'(
Hari ini nano nano banget perasaannya :'(
Semoga tahun depan makin banyak berita bahagia dan menyenangkannya. Aamiin
Hari ini banyak dapet berita-berita bahagia.
Dari mulai teman kantor (lama) yang akhirnya dilamar,
Teman SMA juga dilamar,
Pokoknya sosmed saya minggu ini dipenuhi oleh foto lamaran,
Temen SMA yang melahirkan,
Kesayangan saya dapat kantor baru dan bulan depan merantau.
Semua beritanya bikin bahagia-bahagia terharu.
Dan hari ini juga ditutup dengan berita duka dari guru ngaji saya waktu SD.
Innalillahi wa innailahi rojiun, semoga segala amal ibadah pak Hamid diterima Allah SWT. Aamiin :'(
Hari ini nano nano banget perasaannya :'(
Semoga tahun depan makin banyak berita bahagia dan menyenangkannya. Aamiin
Minta langsung dengan Allah SWT
by
Rhanie
- Selasa, Desember 27, 2016
Begitulah kata orang tua saya yang sampai detik ini selalu terngiang dikepala saya.
Mau apa-apa ya minta langsung dengan yang punya.
Minta sehat,
Minta agar selalu bersyukur,
Minta diangkat penyakitnya,
Minta dilapangkan hatinya,
Minta dihilangkan segala kegelisahan dihati,
Minta dimudahkan segala urusannya,
Minta dibukakan pintu rejekinya,
Minta dilembutkan hatinya seseorang,
Minta didekatkan jika memang jodohnya,
Dan minta yang lainnya.
Kalau mau minta apapun, ya minta langsung dengan Allah SWT, jangan dengan manusia.
Alhamdulillah
by
Rhanie
- Senin, Desember 26, 2016
Selasa, 27 Desember 2016
Baru saja turun dari motor,
Disebrang jalan sana saya melihat bus jurusan Blok M.
"Bang" panggil saya sambil melambaikan tangan ke arah kenek bus Blok M untuk menandakan bahwa saya ingin naik bus tersebut.
Dan ternyata si kenek tak mendengarkan panggilan saya dan bus tetap melaju tak menaikkan penumpang.
"Yah, nunggu lama lagi deh ini" ujar saya dalam hati.
10 menit..
20 menit..
Akhirnya bus jurusan Blok M pun datang, dan beberapa penumpang yang sudah menunggu bus seperti saya seketika langsung menyerbu untuk menaiki bus tersebut takut apabila nanti tidak kebagian tempat duduk.
Sebenarnya sebelum berangkat tadi, perasaan saya entah kenapa agak engga enak. Entah perasaan apa cuma yasudahlah..
Sebelum masuk tol, isi bus sudah hampir penuh terisi oleh para penumpang tapi dibangku samping saya masih kosong.
Setelah masuk tol, bus pun berjalan dengan kecepatan seperti biasanya.
Ditengah jalan, bus yang saya naiki tersebut tiba-tiba berhenti ditengah jalan.
Saya pun melihat ke lorong jalan tempat dimana biasanya penumpang berjalan untuk mencari tempat duduk dan mendapati bus jurusan yang sebelumnya saya panggil tadi berhenti di depan bus kami.
Para penumpang yang ada di bus sebelumnya seketika berebutan masuk ke bus yang saya naiki ini.
Duduklah salah seorang mas-mas disamping saya.
"Mas, itu bus nya kenapa ya? Mogok?" tanya saya ke mas itu
"Meletup mba bus nya"
Alhamdulillah, makasih ya Allah masih dilindungi lagi, ujar saya dalam hati.
Ini adalah kesekian kalinya saya dilindungi oleh Allah SWT.
Mungkin perasaan engga enak saya tadi karena hal ini.
Dulu saya juga pernah ada di dalam sebuah bus dan awalnya memilih duduk dibangku 3 tapi karena perasaan saya ga enak akhirnya saya memutuskan untuk mundur ke bangku 4.
Ditengah perjalanan, bus yang saya naiki ini ngebut-ngebutan dan menyenggol spion sebuah truk.
Si supir truk tidak terima kaca spion nya disenggol, lantas memberhentikan paksa bus yang saya naiki.
Si supir truk keluar sambil membawa cerulit dan memecahkan paksa kaca di bangku 3 yang tadinya ingin saya tempati dengan cerulit yang dipegangnya.
Melihat kaca yang dipecahkan paksa oleh supir truk di depan mata saya itu sangat mengerikan.
Kaca-kaca berhamburan mengenai penumpang perempuan yang duduk di bangku 3 itu.
Bisa dibayangkan orang dengan emosi yang meluap-luap melakukan hal seenaknya yang menurut dia benar tanpa memperdulikan keselamatan orang lain.
Kemudian terjadilah ribut-ribut antara supir bus dan supir truk itu.
Melihat saya membatalkan niat untuk duduk di bangku 3 tadi saya sangat bersyukur sekali.
Dan masih banyak lagi kejadian-kejadian serupa yang telah terjadi dan Alhamdulillah saya masih dilindungi oleh Allah SWT.
Merasa masih banyak dosa gini [ entah seperti apa rasanya perasaan saya saat ini :'( ]
Dan Allah SWT sangat baik mau melindungi saya dari segala hal buruk yang ada dijalanan.
Alhamdulillah.
"Jangankan untuk membayangkan apa yang akan terjadi di hari esok, membayangkan 5 menit kemudian aja kita tak pernah tau kan apa yang akan terjadi?"
Baru saja turun dari motor,
Disebrang jalan sana saya melihat bus jurusan Blok M.
"Bang" panggil saya sambil melambaikan tangan ke arah kenek bus Blok M untuk menandakan bahwa saya ingin naik bus tersebut.
Dan ternyata si kenek tak mendengarkan panggilan saya dan bus tetap melaju tak menaikkan penumpang.
"Yah, nunggu lama lagi deh ini" ujar saya dalam hati.
10 menit..
20 menit..
Akhirnya bus jurusan Blok M pun datang, dan beberapa penumpang yang sudah menunggu bus seperti saya seketika langsung menyerbu untuk menaiki bus tersebut takut apabila nanti tidak kebagian tempat duduk.
Sebenarnya sebelum berangkat tadi, perasaan saya entah kenapa agak engga enak. Entah perasaan apa cuma yasudahlah..
Sebelum masuk tol, isi bus sudah hampir penuh terisi oleh para penumpang tapi dibangku samping saya masih kosong.
Setelah masuk tol, bus pun berjalan dengan kecepatan seperti biasanya.
Ditengah jalan, bus yang saya naiki tersebut tiba-tiba berhenti ditengah jalan.
Saya pun melihat ke lorong jalan tempat dimana biasanya penumpang berjalan untuk mencari tempat duduk dan mendapati bus jurusan yang sebelumnya saya panggil tadi berhenti di depan bus kami.
Para penumpang yang ada di bus sebelumnya seketika berebutan masuk ke bus yang saya naiki ini.
Duduklah salah seorang mas-mas disamping saya.
"Mas, itu bus nya kenapa ya? Mogok?" tanya saya ke mas itu
"Meletup mba bus nya"
Alhamdulillah, makasih ya Allah masih dilindungi lagi, ujar saya dalam hati.
Ini adalah kesekian kalinya saya dilindungi oleh Allah SWT.
Mungkin perasaan engga enak saya tadi karena hal ini.
Dulu saya juga pernah ada di dalam sebuah bus dan awalnya memilih duduk dibangku 3 tapi karena perasaan saya ga enak akhirnya saya memutuskan untuk mundur ke bangku 4.
Ditengah perjalanan, bus yang saya naiki ini ngebut-ngebutan dan menyenggol spion sebuah truk.
Si supir truk tidak terima kaca spion nya disenggol, lantas memberhentikan paksa bus yang saya naiki.
Si supir truk keluar sambil membawa cerulit dan memecahkan paksa kaca di bangku 3 yang tadinya ingin saya tempati dengan cerulit yang dipegangnya.
Melihat kaca yang dipecahkan paksa oleh supir truk di depan mata saya itu sangat mengerikan.
Kaca-kaca berhamburan mengenai penumpang perempuan yang duduk di bangku 3 itu.
Bisa dibayangkan orang dengan emosi yang meluap-luap melakukan hal seenaknya yang menurut dia benar tanpa memperdulikan keselamatan orang lain.
Kemudian terjadilah ribut-ribut antara supir bus dan supir truk itu.
Melihat saya membatalkan niat untuk duduk di bangku 3 tadi saya sangat bersyukur sekali.
Dan masih banyak lagi kejadian-kejadian serupa yang telah terjadi dan Alhamdulillah saya masih dilindungi oleh Allah SWT.
Merasa masih banyak dosa gini [ entah seperti apa rasanya perasaan saya saat ini :'( ]
Dan Allah SWT sangat baik mau melindungi saya dari segala hal buruk yang ada dijalanan.
Alhamdulillah.
by
Rhanie
- Senin, Desember 26, 2016
Selain kamu,
Bunga juga termasuk dalam kategori yang mampu membuat saya jatuh hati setiap kali saya melihatnya.
Picture from tumblr.
by
Rhanie
- Minggu, Desember 25, 2016
Aku ini sedang sibuk.
Sibuk rindu kamu.
Sibuk mencintai kamu juga.
Sibuk sekali ya aku ini.
Novel Dilan 1991.
Sedikit kekhawatiran seorang teman
by
Rhanie
- Kamis, Desember 22, 2016
Hari ini ada seorang teman yang sharing tentang sedikit "kekhawatirannya".
Khawatir tentang apa?
Khawatir apakah dia akan diterima dikeluarga cowoknya.
Hmm..
Jangakan dia, mungkin hampir sebagian perempuan merasakan hal yang sama.
Oke,balik lagi ke teman saya ini.
Dia sudah menjalin hubungan berpacaran dengan cowoknya selama 6 bulan dan mereka berencana untuk menikah.
Namun,
Diperjalanan mereka berpacaran, si cowok belum mengenalkan pacarnya secara "official" ke keluarganya.
Ini yang membuat teman saya menjadi sedikit khawatir.
Lalu muncullah berbagai macam asumsi yang ada dikepalanya.
"Apakah cowoknya ini serius? Kalau serius kenapa tidak dikenalkan?"
"Kenapa cowoknya ini belum mengenalkan dirinya ke keluarganya?"
"Apa karena cowoknya belum yakin dengan dia?"
"Kalau belum dikenalin gimana bisa dekat dan akrab?"
"Apakah keluarga cowoknya nanti bisa menerimanya sama seperti cowoknya menerima dia?"
Dan berbagai macam pertanyaan lainnya..
Karena saya perempuan,
Saya tidak bisa memberikan banyak saran.
Karena ini harus ditanyakan langsung dari sisi cowoknya sendiri.
Apa alasan cowoknya memang belum mengenalkan pacarnya secara "official" ke keluarganya.
Ya begitulah perempuan.
Perempuan memang butuh segala sesuatu yang berhubungan dengan kepastian.
"Biasanya ya kalau cowok serius itu, misalkan dia lagi nelpon ke emak bapaknya. Trus dia bakal ngenalin calon nya trus di suruh deh telponan sama keluarganya" - Kata AYT
All the best sist!
Semoga dipermudah dan diperlancar segala niat baiknya..
Aamiin
Khawatir tentang apa?
Khawatir apakah dia akan diterima dikeluarga cowoknya.
Hmm..
Jangakan dia, mungkin hampir sebagian perempuan merasakan hal yang sama.
Oke,balik lagi ke teman saya ini.
Dia sudah menjalin hubungan berpacaran dengan cowoknya selama 6 bulan dan mereka berencana untuk menikah.
Namun,
Diperjalanan mereka berpacaran, si cowok belum mengenalkan pacarnya secara "official" ke keluarganya.
Ini yang membuat teman saya menjadi sedikit khawatir.
Lalu muncullah berbagai macam asumsi yang ada dikepalanya.
"Apakah cowoknya ini serius? Kalau serius kenapa tidak dikenalkan?"
"Kenapa cowoknya ini belum mengenalkan dirinya ke keluarganya?"
"Apa karena cowoknya belum yakin dengan dia?"
"Kalau belum dikenalin gimana bisa dekat dan akrab?"
"Apakah keluarga cowoknya nanti bisa menerimanya sama seperti cowoknya menerima dia?"
Dan berbagai macam pertanyaan lainnya..
Karena saya perempuan,
Saya tidak bisa memberikan banyak saran.
Karena ini harus ditanyakan langsung dari sisi cowoknya sendiri.
Apa alasan cowoknya memang belum mengenalkan pacarnya secara "official" ke keluarganya.
Ya begitulah perempuan.
Perempuan memang butuh segala sesuatu yang berhubungan dengan kepastian.
All the best sist!
Semoga dipermudah dan diperlancar segala niat baiknya..
Aamiin