Ketika mereka berubah

by - Jumat, Oktober 21, 2016

Jum'at.
Diluar cuaca sangat gelap.
Sepertinya siang ini akan turun hujan yang cukup deras.
Sambil menikmati cuaca yang mendung ini, seperti biasa saya melihat-lihat salah satu social media saya,
Dan di bagian Home saya menemukan postingan beberapa teman sekolah saya (cowok) yang sedang memposting foto dirinya bersama istrinya.
Ada yang muka nya benar-benar mirip sekali seperti adik-kakak (ini pernah saya bahas dengan teman kampus S1 saya karna ternyata dia pernah sekantor dengan teman saya ini, dunia benar-benar sempit. HAHA)
Ada teman yang waktu sekolah dulu jaaauuh sekali dari kata melow/romantis/gombal dan dia memposting foto bersama istrinya dengan caption yang romantis.
Ada juga teman sekolah yang dulu pemalu sehingga meminta saya sebagai perantara dia karena minta dikenalkan dengan temannya teman saya dan ketika dia tidak berjodoh dengan "si perempuan itu" dia pun menikah dengan perempuan (katanya proses nya ta'aruf) dan dia juga memposting foto dengan istrinya yang mesra sekali.
Kemudian,
Lamun saya kembali ke waktu itu.
Tepatnya beberapa tahun yang lalu.
Waktu kami sama-sama masih sekolah..
Waktu dimana mereka semua masih dalam masa pertumbuhan.
Masih dalam masa pemberontakan dan mencari jati diri.
Masa dimana tidak terlalu serius memikirkan masalah cinta.
Yang saya tau, mereka semua bukanlah termasuk type cowok romantis atau pintar merayu perempuan.
Yang saya tau, selama saya berteman dengan mereka, mereka itu "tidak luwes" dengan perempuan..
Tidak terbiasa "berkata-kata gombal".
Dan apabila berhadapan dengan perempuan ya memang seperlunya saja semisal ada tugas kelompok, tentang organisasi kampus, atau kumpul rame-rame untuk sekedar nonton bareng sama teman-teman yang lainnya
Lalu setelah menikah,
Mereka berubah.
Melihat mereka berpuitis seperti itu, membuat saya ingin ketawa..
Kenapa?
Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya kalau teman-teman saya tadi memang tak ada bakat menggombal atau romantis sama sekali.
Semua berubah setelah mereka menemukan "partner hidupnya".
Fase baru.
Hidup baru.
Tanggung jawab baru.
Dan
Komitment seumur hidup.
Kadang saya dan beberapa teman juga sempet ga percaya "kok bisa yaa si X nikah duluan. Dia kan ga ada yang tau pernah pacaran sama siapa. Berarti dia memang sudah siap" - begitulah obrolan saya dan teman-teman waktu kami mengetahui mereka-mereka yang dulunya "tidak luwes dengan perempuan ini" akhirnya menikah.
Rasanya senang dan bahagia melihat mereka bisa berubah begitu,
Bisa berani mengambil keputusan begitu.
Dan siap menjalani fase baru.
Saya pikir teman-teman saya yang kelakuannya "agak seenaknya bukan bad boy" ini akan menunda untuk menikah sampai di umur 30 tahun karena mereka kelihatannya "tidak siap dan tidak berani" untuk menuju ke arah sana dan ternyata saya SALAH. :)
Ternyata mereka menemukan "partner hidup" yang membuat mereka berani untuk mengambil keputusan itu.
Saya adalah orang yang sangat suka melihat teman saya bahagia dengan pasangannya.
Apalagi melihat teman yang baru menikah itu auranya sangaat menyenangkan.
Selalu ada keceriaan..
Selalu ada kebahagiaan..
Ah,
Pokoknya seneng bangetlah lihatnya

Semoga Allah selalu menghimpun kalian dan pasangan dalam kebaikan :)
Selamat berbahagia sampai kakek-nenek !

You May Also Like

0 komentar