by - Kamis, Juni 29, 2017

Jakarta, dan kenyataan yang pelik.

Hari itu, sejak saat itu,
Ku tau hidup itu kejam.
Orang-orang lebih mementingkan hidupnya sendiri,
Tanpa perduli dengan orang lain.
Memusingkan pelik dan rumitnya kegiatan kehidupannya sendiri tanpa peduli ada yang jauh lebih rumit dari hidupnya.
Egois bukan?
Sangat.
Kamu tak tau di sekeliling mu masih banyak orang-orang yang hidup  penuh dengan masalah yang lebih rumit.
Tapi mengapa seolah-olah hanya kamu saja yang memiliki hidup paling rumit?
Kamu tak tau bagaimana rasanya bertahan hidup dengan obat-obatan setiap harinya bukan?
Kamu tak pernah merasakan bagaimana bergelut dengan obat-obatan selama berbulan-bulan bukan?
Kamu tak tau bagaimana harus tetap kuat dan membahagiaakan orang sekitarmu disaat diri kamu sendiri saja sedang berjuang untuk hidup.
Kamu tak pernah merasakan bagaimana harus tetap tersenyum seolah-olah tak ada hal mengerikan yang selalu mengintaimu.
Kamu tak pernah merasakan disaat kamu sedang down kamu butuh sekali support dari orang terpentingmu.
Kamu tak pernah merasakan bagaimana harus tetap sehat dan kuat-kuatan dengan obat-obat yang selama ini masuk ke tubuh.
Berhentilah memikirkan hidupmu sudah paling sulit.
Berhentilah egois.
Belajarlah memaknai dan menghargai apapun yang kamu miliki sebelum semuanya hilang.
Belajarlah untuk tak lagi egois memikirkan hanya hidupmu saja yang paling rumit sedangkan orang lain tidak.
Belajarlah untuk lebih peka dan peduli dengan orang tersayangmu dan apa yang kau punya.
Belajarlah terus membahagiakan orang tersayang mu setiap hari tak peduli bagaimana pun sulitnya hidupmu hari itu.
Jamgan sampai kehilangan yang akan memberikan mu pelajaran tentang apa artinya memiliki.
Aku tak tahu sampai kapan aku bisa terus menari-nari sambil tertawa lepas.
Aku tak tahu sampai kapan aku bisa terus memberikan lelucon receh hanya untuk mendengarkan tawa lepas dari orang-orang tersayangku.
Aku tak tau sampai kapan jatah ku tetap ada di bumi ini.
Aku tak tahu kapan waktu itu akan tiba.
Yang aku tau, aku hanya berusaha membahagiakan orang-orang tersayangku sebelum semuanya terlambat.
Yang aku tahu aku berusaha membuat mereka tetap tersenyum dan mencoba mengurangi sedikit bebannya.
Aku tahu, aku memang bukan es krim yang bisa membahagiakan semua orang.
Yang aku tahu aku hanya berusaha untuk tetap berjuang semampuku.
Kelak, jika aku tak sanggup lagi untuk bertahan,,
Dan kelak jika kehilangan yang abadi itu datang hanya 1 yang ingin ku katakan "maaf" usahaku untuk membahagiakan semuanya berhenti di hari itu.

You May Also Like

0 komentar