by
Rhanie
- Kamis, Februari 25, 2010
Unicast
Perbandingan konsep Distance vector dengan Link state dapat dilihat pada tabel berikut :
Merupakan pengiriman data yang dilakukan hanya ke 1 host saja.
Unicast digunakan hanya untuk penerima tunggal
2. Anycast
Merupakan pengiriman data yang dikirim dari 1 host kemudian data tersebut disebarkan ke host tertentu saja.
Anycast dapat digunakan untuk penerima jamak
3. Broadcast
Merupakan pengiriman data yang disebarkan langsung ke banyak host tujuan.
Broadcast dapat digunakan untuk penerima jamak
4. Multicast
Merupakan pengiriman data yang dikirim kemudian disebarkan di dalam group tersebut.
Routing Information Protocol (RIP)
RIP merupakan protokol yang menggunakan konsep konsep distance vector.
Dalam konsep ini pembentukan tabel routing dilakukan dengan cara tiap-tiap router atau PC router akan saling bertukar informasi routing dengan router atau PC router yang terhubung langsung. Proses pertukaran informasi routing dilakukan secara periodik, misal tiap 30 detik. Proses pembentukan tabel pada protokol routing yang menggunakan konsep distance vector adalalah tabel routing yang dimiliki oleh masing-masing router atau PC router akan berisi informasi alamat jaringan yang terhubung langsung dengan router atau PC router tersebut. Secara periodik masing-masing router atau PC router akan saling bertukar informasi sehingga isi tabel routing dari semua router terisi lengkap (converged).
RIP memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• RIP menggunakan hop count sebagai metric dengan nilai maksimum 15 hop count.
• Isi tabel routing secara default akan di-update setiap 30 detik.
• Secara default, administrative distance yang dimiliki RIP adalah 120.
Administrative distance merupakan sebuah nilai yang mengindikasikan tingkat kebenaran informasi routing yang diterima router atau PC router.
Administrative distance akan berperan dalam proses pemilihan jalur yang akan digunakan untuk mengirimkan paket ke jaringan lain.
• Routing Protokol RIP terdiri dari 2 versi :
OVersi 1, tidak support VLSM (Virtual Length Subnet Mask) dan merupakan routing protocol standard.
OVersi 2, mendukungVLSM (Virtual Length Subnet Mask).
B. Open Shortest Path First (OSPF)
OSPF merupakan protokol yang menggunakan konsep link state. Protokol routing yang menggunakan konsep link state akan membentuk tebel routing menurut pandangan atau perhitungan router atau PC router masing-masing, tidak bergantung pada pendapat router atau PC router tetangga.Pada awalnya setiap router atau PC router akan saling mengirimkan dan melewatkan paket link state. Paket link state yang diterima dari router atau PC router lain dikumpulkan dalam sebuah database topologi. Berdasarkan informasi yang terkumpul di dalam database, router atau PC router melakukan perhitungan dengan mengggunakan algoritma short path first (SPF).Algoritma SPF menghasilkan short path first tree. Akhirnya SPF Tree membentuk daftar isi tabel routing. Proses-proses di atas dilakukan oleh masing-masing router atau PC router. Jika terjadi perubahan topologi jaringan, pemberitahuannya akan dikirimkan segera ke tiap-tiap router atau PC router sehingga proses update informasi routing dapat segera dilakukan. OSPF biasa digunakan pada jaringan router atau PC router dalam skala besar. OSPF memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• Tidak dibatasi oleh masalah banyaknya hop count
• Metric-nya berdasarkan nilai cost (bandwidth)
• Default administrative distance = 110
C. Enhanched IGRP (EIGRP)
EIGRP menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector.
EIGRP memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
- Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
- Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
- Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.
- Pada penggunaan EIGRP menggunakan autonomous sytem yang disebut sistem routing.
D. Internet Gateway Routing Protocol (IGRP)
IGRP merupakan protokol yang menggunakan konsep distance vector.
IGRP memiliki cir-ciri sebagai berikut :
• Dapat melompati maksimum 255 hop count.
• Nilai metric bergantung pada bandwidth, delay, load, reliability, dan MTU (Maximum Transmit Unit).
• Default administrative distance = 100.
• Secara periodik tiap 90 detik informasi tabel routing di-ipdate.
• Menggunakan Autonomous System (AS).
Autonomus System adalah system penomoran terhadap sejumlah router yang berada dalam satu kelompok dan dapat saling bertukar informasi. Router yang berada dalam suatu autonomous system diatur oleh routing protokol Interior Gateway Protocol (IGP). Sebaliknya protokol routing yang mengatur hubungan antara router yang berada dalam satu autonomous system dengan router lain yang berada dalam autonomous system yang lain termasuk dalam jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).
E. Border Gateway Protocol (BGP)
BGP merupakan suatu protokol routing inti dari internet yangg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan
BGP memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
· membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset
perbandingan