Dear Diary,

Dulu.
Beberapa tahun yang lalu, mungkin sekitar 5 tahun yang lalu saya punya cita-cita yang sederhana.
Kenapa saya bilang sederhana?
Karena mungkin bagi sebagian orang ya memang sederhana.
Tapi bagi saya entah kenapa cita-cita sederhana ini susah sekali menggapainya.
Bukan tentang perjalanan jauh ke negara lain.
Bukan tentang barang mewah yang mau saya beli.
Tapi tentang kebutuhan.

Saya pengen sekali bisa tahajud di setiap malam.
Iya, setiap malam tanpa putus.
Karena di pikiran saya waktu itu hidup saya akan semakin baik-baik saja kalau saya bisa tahajud dengan rutin.
Apalagi setelah saya tau jaminannya.



Pada waktu itu,
Bisa sih tahajud, cuma sesekali tapi ga rutin.
Ini yang bikin saya mikir berulang-ulang kali.
Apa yang salah dengan diri saya?
Gimana caranya biar bisa bangun?
Apa karna banyak dosa ya?
Kenapa saya susah sekali bangun malam?
Baca sana-sini,
Belajar lagi,
Kemudian saya paham.



Mungkin karna saya kurang istigfar sehingga dosa-dosa saya sendiri yang bikin saya sulit sekali untuk bangun malam.
Selain itu di niatkan di tiap sholat 5 waktu, Insya Allah nanti di bangunin kok sama Allah :)
Selamat mencoba!
Try it, it works :)

Ah, long time not writing.
Ada banyak hal yang harus saya urus 2 bulan belakangan ini.
Memecah belahkan pikiran untuk beberapa hal sekaligus.
Urus ini-urus itu, ada masalah ini-masalah itu.
Hidup ya pasti seputar itu-itu aja.
Kalau ga mau ada masalah ya ga usah hidup - kata dosen saya dulu.
Lalu, kalo kamu ada masalah, kamu stress, orang lain mesti ikut merasakan juga?
Mesti kena imbasnya kamu marah-marah juga?
Ya engga gitu donk.
Dengan kamu menumpahkan kekesalan dan masalah kamu ke orang lain ga berarti semua masalah kamu jadi beres kan? :)
Jadi, ceritanya awal bulan kemarin saya ditawarin projekan sama temen.
Sebenernya lagi pusing mikirin banyak yang harus diurus, belum lagi mau bayar ini-itu, cicilan.
Tetiba di tawarin temen projekan?
Alhamdulillah banget.

Ternyata bener, dulu ada yang pernah bilang ke saya :
"Ran, kalau niatnya baik Insya Allah rejeki ada aja entah dari jalan mana pun. Misal dapet projekan lah, ada yang mau kasi gratis biaya cetak kartu lah. Kalau dulu gw tiba" dikasi projekan bikin web ratusan juta. Kelar projekan langsung gw bayarin gedung dan semuanya. Awalnya gmn? Pusing lah mau dapat duit darimana, sedangkan gw cuma kerja kantoran doank. Cuma ya Bismillah aja. Kuncinya 1 luruskan niat, dan percaya aja sama Allah. Masing-masing ada jalannya sendiri dan ceritanya sendiri ran"

Saya udah kenal lama banget dengan teman saya yang kasi projekan ini. Sejak kuliah D3.
Dan dia udah terima beberapa projekan juga sebelumnya.
Tapi entah kenapa tiba-tiba dia nawarin ke saya.
Mungkin memang sudah waktunya menurut Allah :)
"Kamu ga mau ngoding sih, di aku ada nih beberapa projek kodingan"
"Hhahahahha, aku terakhir kali ngoding itu kelar semuanya. Program kelar alias jalan terus aku nya juga kelar, kelar minum obat karna demam. Jadi kalo ada yang kodingan, nanti aja deh yah" - ujar saya

Rejeki itu bukan perkara nominal saja.
Rejeki itu,
Lagi pengen makan enak tetiba temen ngajak makan karna mau traktir ulang tahun.
Rejeki itu,
Mau nonton bioskop tetiba di kasi tiket gratis buat nonton.
Benerapa minggu kemudian dikasi tiket nonton gratis lagi.
Rejeki itu,
Lagi pusing banyak pikiran, dikantor orang-orang nya malah ngelawak semua.
Rejeki itu,
Lagi ga dapat ojek online kemudian naik buswey dan jalanan lancar banget.
Rejeki itu,
Disaat kereta penuh sesak kemudian kita dapat duduk.
Rejeki itu,
Ada temen yang mau nikah di luar kota tetiba udah disediain hotel dan kendaraan selama di luar kota.
Rejeki itu,
Masih dikasi kesehatan buat ngerjain banyak hal.
Dan rejeki itu,
Disamping ada kecewa yang bertubi-tubi Allah selalu menambah kebahagiaan yang berkali-kali lipat.

I got my early birthday gift.



Tau kenapa saya katakan susah?
Karena perempuan itu ga bisa di tebak. Yang dikatakan pujian tapi dalam hati hinaan..
Teman akrab kamu, ga akan sungkan untuk menjewer bahkan menampar kamu dengan kata-kata kalau memang kamu salah dan terjerumus.
Ini sudah pernah saya rasakan dengan teman-teman saya ini.

Hari ini,
Saya mau cerita salah seorang dari mereka.
Tapi,
Itu tidak membuat ada tembok di antara kami untuk berteman.

Pada satu lini waktu,
Apa yang pernah terlintas di pikiran beberapa waktu yang lalu tiba-tiba menjadi kenyataan.
Sudah ku katakan berhentilah melintaskan apapun yang ada dipikiran.
Jangan sembarangan melintaskan sesuatu, karena kau tau sendiri apa alasannya.
Terima kasih serangan jantung pagi ini sudah mengingatkan semuanya.
Saya beruntung sekali waktu itu.

Tertanda,

Fs

Di dunia ini ada orang yang di kasi otak sama Tuhan tapi ga di pakai buat mikir.
Lain kali kalau mau bertindak pikirkan perasaan orang lain.
Selamat menunggu karma yang segera datang!
Oh salah, maksud saya
Selamat menikmati apa yang sudah kamu perbuat "you get what you have done"!

Buka Path, isinya temen lamaran..
Buka Instagram, isinya temen lamaran..
Buka Facebook, isinya temen dan senior lagi sharing tentang anak-anak mereka.
Sudahlah

Cinta itu bagaimana kita saling menurunkan ego masing-masing.
Iya, saling..
Artinya dua orang yang saling menurunkan ego masing-masing.
Bukan salah satunya.
Tujuannya apa?
Agar kapalnya bisa sampai ke tujuan yang sama.
Kalau tidak saling menurunkan ego, lalu kenapa?
Itu namanya tak cinta.

Jakarta, dan kenyataan yang pelik.

Hari itu, sejak saat itu,
Ku tau hidup itu kejam.
Orang-orang lebih mementingkan hidupnya sendiri,
Tanpa perduli dengan orang lain.
Memusingkan pelik dan rumitnya kegiatan kehidupannya sendiri tanpa peduli ada yang jauh lebih rumit dari hidupnya.
Egois bukan?
Sangat.
Kamu tak tau di sekeliling mu masih banyak orang-orang yang hidup  penuh dengan masalah yang lebih rumit.
Tapi mengapa seolah-olah hanya kamu saja yang memiliki hidup paling rumit?
Kamu tak tau bagaimana rasanya bertahan hidup dengan obat-obatan setiap harinya bukan?
Kamu tak pernah merasakan bagaimana bergelut dengan obat-obatan selama berbulan-bulan bukan?
Kamu tak tau bagaimana harus tetap kuat dan membahagiaakan orang sekitarmu disaat diri kamu sendiri saja sedang berjuang untuk hidup.
Kamu tak pernah merasakan bagaimana harus tetap tersenyum seolah-olah tak ada hal mengerikan yang selalu mengintaimu.
Kamu tak pernah merasakan disaat kamu sedang down kamu butuh sekali support dari orang terpentingmu.
Kamu tak pernah merasakan bagaimana harus tetap sehat dan kuat-kuatan dengan obat-obat yang selama ini masuk ke tubuh.
Berhentilah memikirkan hidupmu sudah paling sulit.
Berhentilah egois.
Belajarlah memaknai dan menghargai apapun yang kamu miliki sebelum semuanya hilang.
Belajarlah untuk tak lagi egois memikirkan hanya hidupmu saja yang paling rumit sedangkan orang lain tidak.
Belajarlah untuk lebih peka dan peduli dengan orang tersayangmu dan apa yang kau punya.
Belajarlah terus membahagiakan orang tersayang mu setiap hari tak peduli bagaimana pun sulitnya hidupmu hari itu.
Jamgan sampai kehilangan yang akan memberikan mu pelajaran tentang apa artinya memiliki.
Aku tak tahu sampai kapan aku bisa terus menari-nari sambil tertawa lepas.
Aku tak tahu sampai kapan aku bisa terus memberikan lelucon receh hanya untuk mendengarkan tawa lepas dari orang-orang tersayangku.
Aku tak tau sampai kapan jatah ku tetap ada di bumi ini.
Aku tak tahu kapan waktu itu akan tiba.
Yang aku tau, aku hanya berusaha membahagiakan orang-orang tersayangku sebelum semuanya terlambat.
Yang aku tahu aku berusaha membuat mereka tetap tersenyum dan mencoba mengurangi sedikit bebannya.
Aku tahu, aku memang bukan es krim yang bisa membahagiakan semua orang.
Yang aku tahu aku hanya berusaha untuk tetap berjuang semampuku.
Kelak, jika aku tak sanggup lagi untuk bertahan,,
Dan kelak jika kehilangan yang abadi itu datang hanya 1 yang ingin ku katakan "maaf" usahaku untuk membahagiakan semuanya berhenti di hari itu.

Tadi, di kereta waktu berangkat ke kantor saya duduk di dekat 2 orang ibu-ibu yang sedang mengobrol.
Otomatis membuat saya jadi ikut mendengarkan obrolan mereka.

Ibu 1 : "Jaman sekarang kalo cari istri tu harus yang sholeha. Kalo modal cantik doank mah banyak"
Ibu 2 : "Iya bu, cantik mah bonus lah ya. Menantu saya tu, Alhamdulillah baik terus sholeha lagi"
Ibu 1 : "Tapi, ya namanya laki kan yang di liat cantiknya aja bu. Kadang udah cape nasehatin ngomong cantik point sekian yang utama sholeha tapi namanya anak laki mah ya masuk kuping kanan aja ya bu"

Ngomong-ngomong tentang sholeha,
Saya jadi inget pesan yang di ucapin seseorang pas di saat saya ulang tahun ke-23.
Pesan yang sampai sekarang masih saya ingat.
"met milad rani, panjang umur, murah rejeki, tambah sholeha, semoga jadi istri yang sholeha nanti kalo udah nikah ya nak"
Tante ini baik banget dan sayang sekali dengan saya padahal saya bukan keluarganya.
Dulu, waktu saya ulang tahun ke 23 saya dikasi kado beserta kue ulang tahun buatan si tante.
Mungkin karna si tante ga punya anak perempuan, makanya si tante sayang sekali dengan saya.
Alhamdulillah, beruntung sekali saya disayang dengan si tante.
Kalau orang sayang itu bisa terlihat jelas dari semua sikapnya.
Iya, terlihat jelas dan sangat tulus tanpa dibuat-buat.
Kalau kita sayang dengan orang pasti kita akan "give..give..give the best" buat orang yang kita sayang,
Pasti kita mau kasi semua yang kita punya buat orang yang kita sayang biar orang yang kita sayang itu bahagia.
Iya, seperti itu.
Apalagi saya tipikal orang yang "sense" saya ga bisa dibohongin, "sense" saya sangat tajam sekali jadi saya bisa sangat tau dan terasa sekali bagaimana sayang dan tulusnya seseorang dengan saya semisal tante ini :)

Saya percaya,
Sedikit atau sebesar apapun hal membahagiakan yang kita lakukan untuk orang lain akan kembali lagi ke diri kita sendiri.
Begitu pula sebaliknya.
Sedikit atau sebesar apapun hal menyakitkan yang kita lakukan ke orang lain akan kembali lagi ke diri kita sendiri.
Entah itu di balas saat itu juga,
Di balas sebulan kemudian,
Di balas 2 tahun kemudian,
Atau entah kapan di balasnya.
Yang jelas akan ada balasannya.
Cepat atau lambat.
Karena didalamnya ada doa orang yang dulu kamu bahagiakan atau kamu sakiti.


Mungkin,
Beginilah maksud Allah memberitahu "Gini lho ran perasaan nya waktu itu, Kamu tau gimana rasanya terjatuh tiba-tiba pada waktu itu? Jadi, kamu udah paham gimana rasanya sedih berkali-lipat lalu kamu tidak diperdulikan? Karena, pada akhirnya kamu akan merasakan sendiri apa yang sudah kamu perbuat"

Maaf ya Allah :'(
Mohon tolong di lapangkan hati ini ya Rabb :(